Senin, 23 Juni 2008

Perintah command prompt bagian 4

1. APPEND
Tujuan : Memberi jejak file data pada suatu direktori
Bentuk : APPEND [[drive:]path[;...]] [/X[:ON | :OFF]] [/PATH:ON | /PATH:OFF] [/E]
keterangan :
Instruksi APPEND digunakan untuk memberitahukan pada sistem operasi mengenai jejak pencarian file data (file yang mempunyai perluasan selain .EXE, .COM, atau .BAT).
jika instruksi PATH digunakan untuk memberi jejak file yang dapat dieksekusi, maka fungsi instruksi APPEND akan memberikan jejak dari file yang tidak dapat dieksekusi seperti jejak lokasi data ataupun teks.
[[drive:]path[:...]] digunakan sebagai lokasi pelacakan file data.
Parameter /X dan /E hanya digunakan pada saat instruksi APPEND dilakukan. Kegunaan parameter /E adalah memberitahukan lokasi jejak instruksi APPEND pada sistem. Sedangkan parameter /X digunakan untuk memproses fungsi DOS seperti fungsi SEARCH FIRST (digunakan oleh instruksi DIR), fungsi FIND FIRST (digunakan oleh BACKUP, RESTORE, dan TREE), dan fungsi EXEC (digunakan oleh seluruh baris perintah).
Parameter pilihan [;] digunakan untuk membatalkan instruksi APPEND sebelumnya.
Seperti juga instruksi PATH, instruksi APPEND tanpa parameter akan menyebabkan sistem menampilkan penjejakkan yang ada pada sistem tersebut.


2. CHKDSK (check disk)
Tujuan : Analisa media disk dan membuat laporan dari hasil proses tersebut.
Bentuk : CHKDSK [volume[[path]namafile]]] [/F] [/V] [/R] [/X] [/I] [/C] [/L[:size]]
keterangan :
Pilihan [volume] petunjuk dari lokasi disk yang akan dianalisa.
Penggunaan pilihan [namafile] dapat diganti dengan karakter * dan ?. Untuk menganalisa disk secara keseluruhan tak perlu menggunakan pilihan nama file tersebut.
Penggunaan pilihan [/F] untuk mengubah sektor yang salah dalam suatu direktori.
Penggunaan pilihan [/V] untuk menampilkan semua file dan organisasinya.
penggunaan pilihan [/R] untuk mengalokasikan sektor yang salah dan data yang ada.(sama dengan [/F])
penggunaan pilihan [L:size] digunakan pada disk NTFS saja. Merubah besar file log yang diinginkan dengan satuan kilobytes. jika besar tidak dimasukkan maka akan menampilkan besar file log saat itu.
penggunaan pilihan [/X] mengubah sektor yang salah dan Menutup proses pada disk, pembukaan suatu proses akan terjadi kesalahan.
penggunaan pilihan [/I] digunakan pada disk NTFS saja. meningkatkan ketelitian pengecekkan.
penggunaan pilihan [/C] digunakan pada disk NTFS saja. melewatkan pengecekkan berulang.

contoh :

C:\>CHKDSK D:/F/V

untuk menganalisa disk D dan mengubah file yang rusak menjadi FILEXXXX.CHK dan panjang seluruh isinya.


3. COMMAND (secondary command processor)
Tujuan : Meminta eksekusi perintah processor kedua
Bentuk : COMMAND [[drive:]path] [device] [/E:nnnnn] [/P] [/C string] [/MSG]
Keterangan :
Pilihan [drive:]path digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan perintah processor kedua. Jika tidak terdapat file COMMAND>COM pada lokasi tersebut, sebagai pengganti sistem akan melacak pada lokasi yang didefinisikan oleh COMSPEC=.
pilihan [device] sebagai petunjuk peralatan yang digunakan untuk input dan output command.
Pilihan [/E:nnnnn] untuk menentukan ukuran memori sebesar nnnnn (dalam basis 10) dari peralatan yang dipakai pada saat perintah processor kedua tersebut dijalankan. Nilai nnnnn dapat berkisar 160 hingga 32768 paragraf memori internal (RAM).
Pilihan [/P] Digunakan jika perintah processor akan dibuat secara permanent di RAM. Dan untuk menghapusnya, harus dilakukan boot ulang (perintah exit juga tidak dapat dilakukan).
Pilihan [/C string] untuk melewatkan suatu string yang berupa instruksi dari sistem operasi dan setelah itu, kembali ke perintah processor yang semula.
Pilihan [/P] tidak dapat digunakan secara bersamaan dengan [/C]. jika kedua pilihan tersebut digunakan maka pilihan [/C] yang akan digunakan.
Pilihan [/MSG] menunjukkan pesan error di dalam memori. dibutuhkan pilihan /P untuk melakukan ini.

contoh :

C:\>COMMAND /C DIR D:

Pengambilan perintah processor kedua untuk mengeksekusi instruksi DIR dan kembali ke perintah processor semula. Lihat juga pada instruksi EXIT, SHELL, dan SET.


4. COMP (compare files)
Tujuan : Membandingkan suatu file dengan file lain
Bentuk : COMP [data1] [data2] [/D] [/A] [/L] [/N=angka] [/C] [/OFF[LINE]]
Keterangan :
Pilihan [data1] digunakan sebagai petunjuk dari letak file pertama dan nama file.
Pilihan [data2] digunakan sebagai petunjuk dari letak file kedua dan nama file.
Plilhan [/D] menampilkan perbedaan dalam format desimal
Pilihan [/A] menampilkan perbedaan dalam karakter ASCII
Pilihan [/L] menampilkan perbedaan barisnya
Pilihan [/N] membandingkan baris pada suatu file
Pilihan [/C] mengabaikan case dari karakter ASCII
[/OFF[LINE]] jangan melewatkan file yang berattribut offline
untuk membandingkan lebih dari satu file bisa menggunakan karakter "*"

contoh:
saya mempunyai 2 file di drive yang sama yaitu drive C. dan nama masing-masing filenya "a.txt" dan "b.txt"
untuk membandingkannya saya cukup ketikkan kode berikut di command prompt:

C:\>COMP a.txt b.txt

jika file yang dibandingkan mempunyai kesamaan, akan ditampilkan instruksi berikut

Files compare OK

dengan data1 merupakan file pertama dan data2 merupakan file kedua yang dibandingkan.


5. DISKCOMP
Tujuan : Membandingkan suatu disket dengan disket lain
Bentuk : DISKCOMP [drive1: [drive2:]]
Keterangan :
Pilihan [drive1] digunakan sebagai indeks drive yang akan digunakan sebagai petunjuk isi disket pada drive asal
Pilihan [drive2] digunakan sebagai indeks drive yang akan digunakan sebagai petunjuk isi disket pada drive tujuan

contoh :
C:\>DISKCOMP A:B:

Membandingkan isi disket pada drive A dengan isi disket pada drive B.


6. DISKCOPY
Tujuan : Membuat duplikasi disket
Bentuk : DISKCOPY [drive1: [drive2:]] [/V]
Keterangan :
Pilihan [drive1: [drive2:]] digunakan sebagai indeks drive yang akan digunakan sebagai asal dan tujuan isi disket pada drive yang bersangkutan.
Pilihan [/V] untuk memberi informasi bahwa disk telah selesai dicopy

contoh :
C:\>DISKCOPY A:B:

untuk memproses copy seluruh isi disket dari drive A ke drive B.


7. EXE2BIN
Tujuan : Mengubah file dengan nama perluasan .EXE ke file yang nama perluasan .COM atau .BIN
Bentuk : EXE2BIN [drive1:][path1]input-file [[drive2:][path2]output-file]
Keterangan :
[drive1:][path1]input-file -> sebagai petunjuk file dengan nama perluasan .EXE
[[drive2:][path2]output-file] -> sebagai petunjuk lokasi penempatan hasil konversi tersebut diletakkan.
Penggunaan instruksi ini hanya untuk file dengan nama perluasan .EXE. Dan ukuran nilai file tersebut harus lebih kecil dari 64 KB tanpa segmentasi stack.

contoh :
EXE2BIN C:\TEST.EXE D:\COBA

Mengubah file TEST.EXE yang ada pada drive C kepada file yang diberi nama COBA yang akan diletakkan pada drive D.


8. FASTOPEN
Tujuan : Menentukan lokasi file suatu direktori secara cepat.
Bentuk : FASTOPEN [drive:[=nnn]]
Pada saat instruksi ini bekerja, lokasi file yang pernah dipakai dicatat. Pada suatu proses pemakaian file terjadi,modul ini akan mencarinya terlebih dahulu pada catatannya. Jika ditemukan file tersebut, maka aksesnya dapat dilakukan dengan cepat (tanpa harus menelusuri jejak suatu direktori). Jika tidak, lokasi file tersebut akan dicatat sebagai
referensi lokasi pada saat pemakaian berikutnya.
Nilai nnn menyatakan jumlah catatan maksimal yang akan dipakai selama proses berlangsung. Nilai nnn dapat berkisar dari 10 hingga 999. Jika pilihan nnn tidak dipakai, maka sistem akan mengalokasikan nilai 34 kepadanya.


9. LABEL
Tujuan : Untuk membuat, mengganti, dan menghapus label pada disk.
Bentuk ke-1 : LABEL [drive:][label]
Bentuk ke-2 : LABEL [/MP] [volume] [label]
Keterangan :
[drive:] menyatakan lokasi dari drive yang akan diberi label.
[label] Menunjukkan nama label baru dari disk yang akan diberikan labelnya.
[/MP] Menampilkan volume disk (nama disk) dan volume serial numbernya.
[volume] Menunjukkan nama drive / volume name, jika ini digunakan tidak perlu menggunakan [/MP]
nama label terdiri dari angka (0-9) ataupun huruf (A-Z) tanpa karakter istimewa.

contoh :
C:\>LABEL D:BERHASIL

Akan memberikan label pada drive D dengan nama "BERHASIL".


10. MODE
Tujuan : Menkonfigurasi alat yang ada pada sistem.
Bentuk-bentuknya :
serial port : MODE COMm[:] [BAUD=b] [PARITY=p] [DATA=d] [STOP=s]
------------> [to=on|off] [xon=on|off] [odsr=on|off]
------------> [octs=on|off] [dtr=on|off|hs]
------------> [rts=on|off|hs|tg] [idsr=on|off]

Device status --->: MODE [device] [/STATUS]
redirect printing : MODE LPTn[:]COMn[:]
Select code page -: MODE CON[:] CP SELECT=yyy
code page status -: MODE CON[:] CP [/status]
display mode ---->: MODE CON[:] [COLS=c] [LINES=n]
typematic rate -->: MODE CON[:] [RATE=r DELAY=d]
keterangan :

contoh 1 :
device status = untuk melihat status pada device. berikut format penulisannya,

MODE COM3 /status

kode di atas akan menampilkan status dari device COM3.

contoh 2 :
redirect printing = untuk mengalihkan device printer ke port lain. berikut format penulisannya,

MODE LPT1: =COM3 132

kode tersebut mengalihkan media printer (LPT1) ke port COM3 dengan 132 adalah definisi setiap baris.

contoh 3 :
code page(CP) merupakan spesifikasi dari kode halaman karakter-ASCII yang akan dipakai. berikut format penulisannya,

MODE CON: CP SELECT=850

kode tersebut akan merubah kode halaman menjadi 850. nilai yyy yang diperbolehkan adalah 437, 850, 860, 863, 865.

contoh 4 :
code page status = untuk melihat status dari kode halaman.berikut format penulisannya,

MODE CON: CP /status

contoh 5 :
display mode = merubah tampilan jendela command prompt.

MODE CON: COLS=50 LINES=100

kode tersebut akan merubah tampilan jendela command prompt dengan tampilan max kolom sampai 50 dan max baris sampai 100.

contoh 6 :
typematic rate = merubah rate dan delay(penundaan) pengetikkan. Berikut format penulisannya,

MODE CON: RATE=31 DELAY=1

kode tersebut akan merubah rate pengetikkan menjadi 31 (semakin kecil nilai ratenya maka semakin lambat perpindahan kolomnya,dapat anda rasakan langsung efeknya dengan menahan salah satu tombol huruf), dan merubah delay menjadi 1 (mengakibatkan waktu pencetakan huruf ke layar tertunda sepermilisecond, dan efeknya tidak begitu terasa).

untuk serial port anda dapat coba sendiri karena format penulisannya terlalu panjang efeknya penjelasannya juga panjang. jadi saya tidak menjelaskannya. maaf yo... ^_^ ( tampang malas hehe...) ^o^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar