Jumat, 13 Juni 2008

Perintah dari file batch

1. CALL
Tujuan : Memanggil file batch lainnya
Bentuk : CALL [drive:][path]namafile
keterangan :
[drive:][path] = penunjuk lokasi file batch yang akan dipanggil
namafile = nama dari file batch yang akan dipanggil
catatan : jika penunjuk lokasi tersebut tidak ada, file yang dicari harus berada pada default drive dan direktori.

contoh :
File ABC.BAT berisi :

ECHO OFF
CLS
DATE
TIME
CALL MENU
CLS


dengan file MENU.BAT berisi :

CD C:\LEMENU
LE MENU
CD C:\


Kedua file tersebut sama saja dengan :

ECHO OFF
CLS
DATE
TIME
CD C:\LEMENU
LE MENU
CD C:\
CLS

Catatan : Pemakaian variabel CALL tidak dapat dipergunakan untuk memanggil file batch yang berisi instruksi yang menggunakan proses PIPE dan REDIRECTION yang memakai notasi <, >, dan >>.


2. ECHO
Tujuan : Menampilkan suatu keterangan pada I/O atau digunakan untuk mengubah keaktifan tampilan pada proses
dari file batch.
Bentuk : ECHO [ON|OFF|string]
keterangan :
[ON|OFF] = digunakan untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan tampilan file batch yang sedang dilaksanakan.
[string] = digunakan untuk menampilkan string karakter pada media layar.

contoh ke-1:
file TEST.BAT berisi :

ECHO OFF
REM TEST PERTAMA
ECHO ON
REM TEST KEDUA


Dan jika file tersebut dieksekusi akan dihasilkan:

C:\>ECHO OFF
C:\>REM TEST KEDUA

contoh ke-2 :
file ABCD.BAT berisi :

ECHO OFF
ECHO SEDANG TEST FILE %0
ECHO SELESAI


Dan jika file tersebut dieksekusi akan dihasilkan:

C:\>ECHO OFF
SEDANG TEST FILE APA
SELESAI


anda dapat tidak menampilkan perintah "ECHO OFF" atau "ECHO ON" dengan menambahkan karakter @ didepan kata ECHO contoh "@ECHO OFF", maka ECHO OFF tidak akan tampil saat dieksekusi.


3. FOR
Tujuan : eksekusi secara interaktif
Bentuk : FOR %%Variabel IN (set) DO command
keterangan :
%%Variabel = merupakan urutan file dari suatu himpunan untuk setiap eleman. Penggunaan %%vriabel tersebut hanya pada file batch. untuk penggunaan pada baris perintah, bentuk tersebut menjadi %variabel.
set = merupakan himpunan dari nama file yang ada pada drive. set ini dapat terdiri dari karakter ? ataupun karakter *. Dan pada set tersebut, dapat juga digunakan suatu path dari direktori.

contoh :

FOR %FILE IN (prog1.BAS prog2.BAS) DO DIR %%FILE

perintah diatas menyebabkan ditampilkannya file prog1.BAS dan prog2.BAS, seperti halnya :

DIR prog1.BAS
DIR prog2.BAS


4. GOTO
Tujuan : memindahkan control ke suatu lokasi pada file batch.
Bentuk : GOTO :Label
keterangan :
Instruksi GOTO akan menyebabkan kontrol berpindah ke lokasi file batch yang berlabel :Label

contoh :

:ULANG
DIR C:
DIR D:
GOTO ULANG


Dan file batch tersebut akan menyebabkan proses baris perintah DIR C: dan DIR D: diulang terus-menerus. Untuk menghentikan loop tersebut, gunakan Cntrl-Break.


5. IF
Tujuan : menguji suatu kondisi
Bentuk : IF [NOT] ERRORLEVEL numkod
-------- IF [NOT] string1==string2 command
-------- IF [NOT] EXIST namafile command
keterangan :
NOT = sebagai komplemen dari nilai kondisi dengan cara membalikkan nilai kondisi yang sebenarnya
ERRORLEVEL = untuk menguji nomor program yang dilaksanakan. Ini akan memiliki kode informasi tertentu pada saat dilaksanakannya instruksi BACKUP atau instruksi RESTORE. Informasi dikeluarkan dalam bentuk nomor kode yang mempunyai arti seperti :

  • numkod = 0 untuk menyelesaikan proses secara normal
  • numkod = 1 sebagai keterangan tidak ditemukan file yang akan digunakan
  • numkod = 2 sebagai kabar bahwa ada beberapa file yang terlihat kekonflikkan file sharing
  • numkod = 3 untuk keterangan break dari pemakaian
  • numkod = 4 untuk keterangan break karena kesalahan

string1==string2 = dilkukan pengujian terhadap kesamaan dari string1 dengan string2
EXIST namafile= digunakan untuk menguji apakah file tersebut ada pada drive dan direktory tersebut
command = command yang akan dijalankan jika kondisi ditemukan. command ini dapat diikuti dengan intruksi ELSE dimana saat dieksekusi bila hasilnya tidak benar maka intruksinya akan dilompatkan ke command setelah intruksi ELSE.

  • contoh ke-1 :

IF EXIST C:\AUTOEXEC.BAT ECHO ada file AUTOEXEC.BAT di drive C

jika dilaksanakan akan mencetak hal berikut:

ada file AUTOEXEC.BAT di drive C

jika pada drive C terdapat file yang bernama AUTOEXEC.BAT

  • contoh ke-2 :
Pada file ABC.BAT berisi :

ECHO OFF
ECHO awal
IF %1==HELLO ECHO hello juga
ECHO akhir

jika file batch tersebut dieksekusi seperti:

:\>ABC

akan menghasilkan:

:\>ECHO OFF
awal
ECHO was unexpected at this time


jika file batch tersebut dieksekusi seperti:

:\>ABC HELLO

akan menghasilkan:

E:\>ECHO OFF
awal
hello juga
akhir


disebabkan ABC.BAT berada pada parameter %0 dan HELLO secara otomatis berada pada parameter %1
maka HELLO == %1 yang menyatakaan kondisi dalam keadaan benar.

contoh ke-3 :
disini saya akan menggunakan pernyataan IF dan ELSE,
ketik kode berikut pada command prompt:

IF EXIST data.txt (del data.txt) ELSE (ECHO data tidak ada)

jika kode tersebut dieksekusi hasilnya:

data tidak ada

bila data.txt ada maka perintah "del data.txt" akan dijalankan tetapi jika tidak ada maka perintah "ECHO data tidak ada" yang akan dijalankan. Untuk perintah ekspresi harus berada diantara tanda kurung buka dan kurung tutup "()", Untuk pengetikkan perintah tersebut tidak harus diketikkan pada baris yang sama, bisa juga dilakukan dengan berbeda baris dengan aturan sebagai berikut :

IF EXIST data.txt (
del data.txt
) ELSE (
ECHO data tidak ada
)


sebelum pindah baris tanda kurung buka "(" harus diketikkan terlebih dahulu, kemudian pernyataan ekspresi ditulis di baris kedua. jangan menutup pernyataan ekspresi awal dengan tanda kurung tutup! pindah baris terlebih dahulu baru anda ketik ")" kemudian ketik "ELSE" antara tanda ")" dan "(" tulis pernyataan ekspresi lainnya untuk ekspresi terakhir boleh langsung ditutup dengan ")" ataupun berpindah baris terlebih dahulu.


6. PAUSE
Tujuan : berhenti hingga terdapat respon dari keyboard.
Bentuk : PAUSE [remark]
keterangan :
Pilihan [remark] akan dipajang bersamaan dengan perintah batch file tersebut. jika perintah tersebut
tidak ditampilkan (saatintruksi ECHO OFF) maka pilihan [remark] pun tidak terlihat.
Penggunaan subinstruksi tersebut menyebabkan pada tampilan tercetak:

press any key to continue...

dan eksekusi dari file batch terhenti hingga adanya respon dari keyboard.

contoh:
file HELLO.BAT terdiri dari:

ECHO ON
ECHO awal
PAUSE berhenti sebentar
ECHO akhir


pelaksanaan file tersebut seperti:

C:\>HELLO

lau tekan ENTER, akan menghasilkan :

C:\>ECHO ON
C:\>ECHO awal
awal
C:\>PAUSE berhenti sebentar
Press any key to continue...

C:\>ECHO akhir
akhir


jadi intinya perintah "PAUSE" hanya digunakan untuk menghentikan proses sementara
hingga adanya respon dari keyboard.


7. REM
Tujuan : Menampilkan keterangan yang ada
Bentuk : REM [remark]
keterangan :
pilihan [remark] akan ditampilkan saat perintah ini dilaksanakan. Tetapi subinstruksi ECHO OFF
dapat membatalkan subinstruksi REM ini.
Subinstruksi REM digunakan sebagai komentar dari file batch.

contoh :
pada file ABCD.BAT berisi :

ECHO ON
REM test
ECHO OFF
REM uji
ECHO ON
REM selesai


dan eksekusi dari file batch seperti:

C:\ABCD

lallu tekan ENTER akan menghasilkan :

C:\>ECHO ON
C:\> REM test
C:\> ECHO OFF
C:\> REM


8. SHIFT
Tujuan : menggeser indeks file parameter
Bentuk : SHIFT [/n]
keterangan :
Penggunaan subintruksi ini akan menggeser parameter indeks file (%0 hingga %1) sehingga pemakaian
parameter indeks file dapat diperbesar.
[/n} = n dapat diisi nilai antar 0 dan 8, dimulai dari n keberapa.

contoh :
Pada file TEXT.BAT terdiri dari :

ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT

dieksekusi seperti :

C:\TEXT P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

akan menghasilkan :

C:\>ECHO TEXT P1 P2 P3
TEXT P1 P2 P3

c:\>SHIFT

C:\>ECHO P1 P2 P3 P4
P1 P2 P3 P4

c:\>SHIFT

C:\>ECHO P2 P3 P4 P5
P2 P3 P4 P5

c:\>SHIFT

C:\>ECHO P3 P4 P5 P6
P3 P4 P5 P6

c:\>SHIFT

C:\>ECHO P4 P5 P6 P7
P4 P5 P6 P7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar