1. BREAK
Tujuan : mengontrol karakter Ctrl-Break pada saat beroperasi ataupun menampilkan informasi Ctrl-Break
Bentuk : BREAK[=][ON|OFF]
keterangan :
Jika digunakan pilihan [ON], sistem akan mengontrol karakter Ctrl-Break pada suatu program yang sedang dieksekusi.
jika digunakan pilihan [OFF], sistem hanya akan mengontrol karakter Ctrl-Break pada saat proses pada standart I/O dan pada operasi yang berhubungan dengan peralatan printer standart.
sedangkan penggunaan pilihan [=] tidak akan mempengaruhi instruksi BREAK ini (kecuali dengan intruksi set.
contoh:
C:\>BREAK=OFF
Lalu tekan ENTER
menjadikan break dalam keadaan off
C:\>break on
lalu tekan ENTER
menjadikan break dalam keadaan on
2. CHCP (change code page)
Tujuan : Memilih kode halaman ASCII yang digunakan DOS.
Bentuk : CHCP [nnn]
keterangan :
Intruksi ini bekerja setelah dijalankannya intruksi file eksternal NLSFUNC. Pemakaian instruksi ini digunakan untuk memilih kode halaman ASCII yang akan digunakan pada saat mengoperasikan mesin IBM PC yang menunjang sistem pengkodean tersebut.
Nilai nnn dapat berupa kode halaman. jika nilai nnn tidak diberikan, sistem operasi akan mengaktifkan kode halaman default.
3. DATE
Tujuan : Mengubah default tanggal dari sistem.
Bentuk : DATE [/T | date]
keterangan :
jika pilihan [/T | date] tidak digunakan maka yang tampil adalah tanggal yang berada pada komputer anda dan anda akan diminta untuk memasukkan tanggal baru yang ingin anda masukkan, untuk tetap pada tanggalnya/tidak melakukan perubahan cukup tekan ENTER.
jika anda menggunakan pilihan /T yang tampil adalah tanggal saat itu tanpa diminta untuk memasukkan tanggal baru.
sedangkan pilihan date adalah dimana anda menuliskan format tanggal barunya.
contoh :
C:\>DATE 24/2/09
4. PATH
Tujuan : Memberi jejak/informasi untuk suatu subdirectori
Bentuk : PATH [[drive:]path[;...][;%PATH%]
keterangan :
Pilihan [[drive:]path[;...][;%PATH%] jika tidak digunakan, maka sistem akan menampilkan status dari default path.
Instruksi PATH ini menyebabkan sistem operasi akan melacak kepada lokasi yang jejaknya untuk mengeksekusi suatu file jika pada default drive file yang dimaksud tidak ditemukan.
contoh pertama:
misal, saya ingin melihat file bernama "smile.ico" tetapi saya lupa meletakkannya. tetapi saya sedikit ingat kemungkinan ada di 3 tempat
maka saya cukup menuliskan :
C:\>PATH C:\WINDOWS;D:\WINDOWS;E:\icon
dimana "C:\WINDOWS" adalah prioritas kedua setelah nilai default
dan "D:\WINDOWS" adalah prioritas ketiga dari pencarian file
dan "E:\icon" sebagai prioritas terakhir dalam pencarian file
setelah saya menekan enter maka default PATH akan berubah menjadi seperti yang saya ketikkan di atas
untuk membuka file yang saya ingin lihat cukup ketikkan nama filenya saja di perintah berikutnya seperti:
C:\>smile.ico
contoh kedua :
untuk pilihan [;%PATH%] berfungsi untuk mengeksekusi file yang berada pada default path baru.
misal saya ingin melihat file "smile.ico" yang saya ketik adalah:
C:\>PATH E:\icon\marah.ico
tekan ENTER
kemudian ketik:
C:\>%PATH%
maka file tersebut akan langsung dieksekusi.
5. PROMPT (set system prompt)
Tujuan : Mengubah default prompt sistem operasi
Bentuk : PROMPT [text]
keterangan :
Pilihan [text] digunakan untuk menggantikan prompt normal dari PC. Pilihan tersebut dapat digantikan dengan karakter $ yang diikuti dengan karakter lainnya untuk tujuan tertentu. karakter kombinasinya sebagai berikut :
$A --> menampilkan karakter & (ampersand)
$B --> menampilkan karakter | (pipe)
$C --> menampilkan karakter ( (kurung buka)
$D --> menampilkan hari dari sistem operasi
$E --> untuk karakter Escape
$F --> menampilkan karakter ) (kurung tutup)
$G --> menampilkan karakter > (lebih besar dari)
$H --> untuk backspace yang digunakan sebagai penghapus satu karakter sebelumnya.
$L --> menampilkan karakter < (lebih kecil dari)
$N --> untuk menampilkan dari indeks drive yang aktif
$P --> untuk menampilkan default drive dari sistem operasi
$Q --> menampilkan karakter = (sama dengan)
$S --> space
$T --> menampilkan waktu sistem operasi
$V --> menampilkan nomor versi sistem operasi
$_ --> untuk karakter CR (carriage return) dan LF (line feed)
$$ --> $ (dollar)
untuk string karakter lainnya tanpa diawali karakter $ untuk menampilkan string karakter
dan untuk mengembalikan ke semula cukup ketikkan PROMPT.
contoh :
C:\>PROMPT ABC$G
hasilnya
ABC>
C:\>PROMPT $$$B
hasilnya
$|
6. SET
Tujuan : Memasukkan suatu string ke peralatan prosesor perintah/memperlihatkan status peralatan yang aktif
Bentuk : SET [name=[parameter]]
keterangan :
semua parameter akan dimasukkan pada lokasi blok memori yang diperuntukkan sebagai string dari peralatan.
nama dari name tersebut dapat berupa COMSPEC, PATH, PROMPT, VERIFY dan lain-lainnya.
penggunaan instruksi SET tersebut tanpa parameter akan digunakan sebagai penunjuk dari informasi dari environment yang aktif.
contoh :
C:\>SET PATH=c:\WINDOWS;D:\DATA
C:\>SET
PATH=C:\WINDOWS;D:\DATA
Digunakan untuk mempersiapkan directory C:\WINDOWS dan D:\DATA sebagai jejak pencarian
file pada sistem operasi saat mengeksekusi suatu program.
7. TIME
Tujuan : Mengubah nilai jam yang sedang aktif
Bentuk : TIME [/T | time]
keterangan :
jika pilihan [/T | time] tidak digunakan maka yang tampil adalah waktu yang berada pada komputer anda dan anda akan diminta untuk memasukkan waktu baru yang ingin anda masukkan, untuk tetap pada tanggalnya/tidak melakukan perubahan cukup tekan ENTER.
jika anda menggunakan pilihan /T yang tampil adalah waktu saat itu tanpa diminta untuk memasukkan waktu baru.
sedangkan pilihan date adalah dimana anda menuliskan format waktunya barunya.
untuk penulisan format waktu anda bisa memisahkan jam, menit, detik dengan menggunakan ":"
contoh :
C:\>TIME 10:45:30
pengubahan nilai jam yang aktif dari sistem operasi menjadi bentuk pukul 9 lewat 45 menit dan 30 detik.
C:\>TIME 10:45:30.75
pengubahan nilai jam yang aktif dari sistem operasi menjadi bentuk pukul 9 lewat 45 menit dan 30 detik
dengan ketelitian seperseratus detik sebesar 75%.
8. VER (Version)
Tujuan : Memperlihatkan status versi dari sistem operasi yang aktif.
Bentuk : VER
keterangan :
instruksi ini hanya bertujuan melihat versi dari sistem operasi yang aktif.
9. VERIFY (verifies files)
Tujuan : Verifikasi data yang akan ditulis pada media disk atau memperlihatkan keaktifan proses verifikasi.
Bentuk : VERIFY [ON | OFF]
keterangan :
Pilihan [ON] digunakan untuk mengaktifkan proses verifikasi pada saat penulisan pada media disk dan
pilihan [OFF] digunakan untuk mematikan keaktifan tersebut.
intruksi ini tanpa parameter digunakan untuk menunjukkan keaktifan dari proses verifikasi.
10. VOL
Tujuan : Menampilkan label volume pada suatu disk
Bentuk : VOL [drive:]
keterangan :
Pilihan [drive:] digunakan sebagai penunjuk dari drive yang akan menampilkan label volumenya.
Selasa, 24 Juni 2008
Senin, 23 Juni 2008
Perintah command prompt bagian 4
1. APPEND
Tujuan : Memberi jejak file data pada suatu direktori
Bentuk : APPEND [[drive:]path[;...]] [/X[:ON | :OFF]] [/PATH:ON | /PATH:OFF] [/E]
keterangan :
Instruksi APPEND digunakan untuk memberitahukan pada sistem operasi mengenai jejak pencarian file data (file yang mempunyai perluasan selain .EXE, .COM, atau .BAT).
jika instruksi PATH digunakan untuk memberi jejak file yang dapat dieksekusi, maka fungsi instruksi APPEND akan memberikan jejak dari file yang tidak dapat dieksekusi seperti jejak lokasi data ataupun teks.
[[drive:]path[:...]] digunakan sebagai lokasi pelacakan file data.
Parameter /X dan /E hanya digunakan pada saat instruksi APPEND dilakukan. Kegunaan parameter /E adalah memberitahukan lokasi jejak instruksi APPEND pada sistem. Sedangkan parameter /X digunakan untuk memproses fungsi DOS seperti fungsi SEARCH FIRST (digunakan oleh instruksi DIR), fungsi FIND FIRST (digunakan oleh BACKUP, RESTORE, dan TREE), dan fungsi EXEC (digunakan oleh seluruh baris perintah).
Parameter pilihan [;] digunakan untuk membatalkan instruksi APPEND sebelumnya.
Seperti juga instruksi PATH, instruksi APPEND tanpa parameter akan menyebabkan sistem menampilkan penjejakkan yang ada pada sistem tersebut.
2. CHKDSK (check disk)
Tujuan : Analisa media disk dan membuat laporan dari hasil proses tersebut.
Bentuk : CHKDSK [volume[[path]namafile]]] [/F] [/V] [/R] [/X] [/I] [/C] [/L[:size]]
keterangan :
Pilihan [volume] petunjuk dari lokasi disk yang akan dianalisa.
Penggunaan pilihan [namafile] dapat diganti dengan karakter * dan ?. Untuk menganalisa disk secara keseluruhan tak perlu menggunakan pilihan nama file tersebut.
Penggunaan pilihan [/F] untuk mengubah sektor yang salah dalam suatu direktori.
Penggunaan pilihan [/V] untuk menampilkan semua file dan organisasinya.
penggunaan pilihan [/R] untuk mengalokasikan sektor yang salah dan data yang ada.(sama dengan [/F])
penggunaan pilihan [L:size] digunakan pada disk NTFS saja. Merubah besar file log yang diinginkan dengan satuan kilobytes. jika besar tidak dimasukkan maka akan menampilkan besar file log saat itu.
penggunaan pilihan [/X] mengubah sektor yang salah dan Menutup proses pada disk, pembukaan suatu proses akan terjadi kesalahan.
penggunaan pilihan [/I] digunakan pada disk NTFS saja. meningkatkan ketelitian pengecekkan.
penggunaan pilihan [/C] digunakan pada disk NTFS saja. melewatkan pengecekkan berulang.
contoh :
C:\>CHKDSK D:/F/V
untuk menganalisa disk D dan mengubah file yang rusak menjadi FILEXXXX.CHK dan panjang seluruh isinya.
3. COMMAND (secondary command processor)
Tujuan : Meminta eksekusi perintah processor kedua
Bentuk : COMMAND [[drive:]path] [device] [/E:nnnnn] [/P] [/C string] [/MSG]
Keterangan :
Pilihan [drive:]path digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan perintah processor kedua. Jika tidak terdapat file COMMAND>COM pada lokasi tersebut, sebagai pengganti sistem akan melacak pada lokasi yang didefinisikan oleh COMSPEC=.
pilihan [device] sebagai petunjuk peralatan yang digunakan untuk input dan output command.
Pilihan [/E:nnnnn] untuk menentukan ukuran memori sebesar nnnnn (dalam basis 10) dari peralatan yang dipakai pada saat perintah processor kedua tersebut dijalankan. Nilai nnnnn dapat berkisar 160 hingga 32768 paragraf memori internal (RAM).
Pilihan [/P] Digunakan jika perintah processor akan dibuat secara permanent di RAM. Dan untuk menghapusnya, harus dilakukan boot ulang (perintah exit juga tidak dapat dilakukan).
Pilihan [/C string] untuk melewatkan suatu string yang berupa instruksi dari sistem operasi dan setelah itu, kembali ke perintah processor yang semula.
Pilihan [/P] tidak dapat digunakan secara bersamaan dengan [/C]. jika kedua pilihan tersebut digunakan maka pilihan [/C] yang akan digunakan.
Pilihan [/MSG] menunjukkan pesan error di dalam memori. dibutuhkan pilihan /P untuk melakukan ini.
contoh :
C:\>COMMAND /C DIR D:
Pengambilan perintah processor kedua untuk mengeksekusi instruksi DIR dan kembali ke perintah processor semula. Lihat juga pada instruksi EXIT, SHELL, dan SET.
4. COMP (compare files)
Tujuan : Membandingkan suatu file dengan file lain
Bentuk : COMP [data1] [data2] [/D] [/A] [/L] [/N=angka] [/C] [/OFF[LINE]]
Keterangan :
Pilihan [data1] digunakan sebagai petunjuk dari letak file pertama dan nama file.
Pilihan [data2] digunakan sebagai petunjuk dari letak file kedua dan nama file.
Plilhan [/D] menampilkan perbedaan dalam format desimal
Pilihan [/A] menampilkan perbedaan dalam karakter ASCII
Pilihan [/L] menampilkan perbedaan barisnya
Pilihan [/N] membandingkan baris pada suatu file
Pilihan [/C] mengabaikan case dari karakter ASCII
[/OFF[LINE]] jangan melewatkan file yang berattribut offline
untuk membandingkan lebih dari satu file bisa menggunakan karakter "*"
contoh:
saya mempunyai 2 file di drive yang sama yaitu drive C. dan nama masing-masing filenya "a.txt" dan "b.txt"
untuk membandingkannya saya cukup ketikkan kode berikut di command prompt:
C:\>COMP a.txt b.txt
jika file yang dibandingkan mempunyai kesamaan, akan ditampilkan instruksi berikut
Files compare OK
dengan data1 merupakan file pertama dan data2 merupakan file kedua yang dibandingkan.
5. DISKCOMP
Tujuan : Membandingkan suatu disket dengan disket lain
Bentuk : DISKCOMP [drive1: [drive2:]]
Keterangan :
Pilihan [drive1] digunakan sebagai indeks drive yang akan digunakan sebagai petunjuk isi disket pada drive asal
Pilihan [drive2] digunakan sebagai indeks drive yang akan digunakan sebagai petunjuk isi disket pada drive tujuan
contoh :
C:\>DISKCOMP A:B:
Membandingkan isi disket pada drive A dengan isi disket pada drive B.
6. DISKCOPY
Tujuan : Membuat duplikasi disket
Bentuk : DISKCOPY [drive1: [drive2:]] [/V]
Keterangan :
Pilihan [drive1: [drive2:]] digunakan sebagai indeks drive yang akan digunakan sebagai asal dan tujuan isi disket pada drive yang bersangkutan.
Pilihan [/V] untuk memberi informasi bahwa disk telah selesai dicopy
contoh :
C:\>DISKCOPY A:B:
untuk memproses copy seluruh isi disket dari drive A ke drive B.
7. EXE2BIN
Tujuan : Mengubah file dengan nama perluasan .EXE ke file yang nama perluasan .COM atau .BIN
Bentuk : EXE2BIN [drive1:][path1]input-file [[drive2:][path2]output-file]
Keterangan :
[drive1:][path1]input-file -> sebagai petunjuk file dengan nama perluasan .EXE
[[drive2:][path2]output-file] -> sebagai petunjuk lokasi penempatan hasil konversi tersebut diletakkan.
Penggunaan instruksi ini hanya untuk file dengan nama perluasan .EXE. Dan ukuran nilai file tersebut harus lebih kecil dari 64 KB tanpa segmentasi stack.
contoh :
EXE2BIN C:\TEST.EXE D:\COBA
Mengubah file TEST.EXE yang ada pada drive C kepada file yang diberi nama COBA yang akan diletakkan pada drive D.
8. FASTOPEN
Tujuan : Menentukan lokasi file suatu direktori secara cepat.
Bentuk : FASTOPEN [drive:[=nnn]]
Pada saat instruksi ini bekerja, lokasi file yang pernah dipakai dicatat. Pada suatu proses pemakaian file terjadi,modul ini akan mencarinya terlebih dahulu pada catatannya. Jika ditemukan file tersebut, maka aksesnya dapat dilakukan dengan cepat (tanpa harus menelusuri jejak suatu direktori). Jika tidak, lokasi file tersebut akan dicatat sebagai
referensi lokasi pada saat pemakaian berikutnya.
Nilai nnn menyatakan jumlah catatan maksimal yang akan dipakai selama proses berlangsung. Nilai nnn dapat berkisar dari 10 hingga 999. Jika pilihan nnn tidak dipakai, maka sistem akan mengalokasikan nilai 34 kepadanya.
9. LABEL
Tujuan : Untuk membuat, mengganti, dan menghapus label pada disk.
Bentuk ke-1 : LABEL [drive:][label]
Bentuk ke-2 : LABEL [/MP] [volume] [label]
Keterangan :
[drive:] menyatakan lokasi dari drive yang akan diberi label.
[label] Menunjukkan nama label baru dari disk yang akan diberikan labelnya.
[/MP] Menampilkan volume disk (nama disk) dan volume serial numbernya.
[volume] Menunjukkan nama drive / volume name, jika ini digunakan tidak perlu menggunakan [/MP]
nama label terdiri dari angka (0-9) ataupun huruf (A-Z) tanpa karakter istimewa.
contoh :
C:\>LABEL D:BERHASIL
Akan memberikan label pada drive D dengan nama "BERHASIL".
10. MODE
Tujuan : Menkonfigurasi alat yang ada pada sistem.
Bentuk-bentuknya :
serial port : MODE COMm[:] [BAUD=b] [PARITY=p] [DATA=d] [STOP=s]
------------> [to=on|off] [xon=on|off] [odsr=on|off]
------------> [octs=on|off] [dtr=on|off|hs]
------------> [rts=on|off|hs|tg] [idsr=on|off]
Device status --->: MODE [device] [/STATUS]
redirect printing : MODE LPTn[:]COMn[:]
Select code page -: MODE CON[:] CP SELECT=yyy
code page status -: MODE CON[:] CP [/status]
display mode ---->: MODE CON[:] [COLS=c] [LINES=n]
typematic rate -->: MODE CON[:] [RATE=r DELAY=d]
keterangan :
contoh 1 :
device status = untuk melihat status pada device. berikut format penulisannya,
MODE COM3 /status
kode di atas akan menampilkan status dari device COM3.
contoh 2 :
redirect printing = untuk mengalihkan device printer ke port lain. berikut format penulisannya,
MODE LPT1: =COM3 132
kode tersebut mengalihkan media printer (LPT1) ke port COM3 dengan 132 adalah definisi setiap baris.
contoh 3 :
code page(CP) merupakan spesifikasi dari kode halaman karakter-ASCII yang akan dipakai. berikut format penulisannya,
MODE CON: CP SELECT=850
kode tersebut akan merubah kode halaman menjadi 850. nilai yyy yang diperbolehkan adalah 437, 850, 860, 863, 865.
contoh 4 :
code page status = untuk melihat status dari kode halaman.berikut format penulisannya,
MODE CON: CP /status
contoh 5 :
display mode = merubah tampilan jendela command prompt.
MODE CON: COLS=50 LINES=100
kode tersebut akan merubah tampilan jendela command prompt dengan tampilan max kolom sampai 50 dan max baris sampai 100.
contoh 6 :
typematic rate = merubah rate dan delay(penundaan) pengetikkan. Berikut format penulisannya,
MODE CON: RATE=31 DELAY=1
kode tersebut akan merubah rate pengetikkan menjadi 31 (semakin kecil nilai ratenya maka semakin lambat perpindahan kolomnya,dapat anda rasakan langsung efeknya dengan menahan salah satu tombol huruf), dan merubah delay menjadi 1 (mengakibatkan waktu pencetakan huruf ke layar tertunda sepermilisecond, dan efeknya tidak begitu terasa).
untuk serial port anda dapat coba sendiri karena format penulisannya terlalu panjang efeknya penjelasannya juga panjang. jadi saya tidak menjelaskannya. maaf yo... ^_^ ( tampang malas hehe...) ^o^.
Tujuan : Memberi jejak file data pada suatu direktori
Bentuk : APPEND [[drive:]path[;...]] [/X[:ON | :OFF]] [/PATH:ON | /PATH:OFF] [/E]
keterangan :
Instruksi APPEND digunakan untuk memberitahukan pada sistem operasi mengenai jejak pencarian file data (file yang mempunyai perluasan selain .EXE, .COM, atau .BAT).
jika instruksi PATH digunakan untuk memberi jejak file yang dapat dieksekusi, maka fungsi instruksi APPEND akan memberikan jejak dari file yang tidak dapat dieksekusi seperti jejak lokasi data ataupun teks.
[[drive:]path[:...]] digunakan sebagai lokasi pelacakan file data.
Parameter /X dan /E hanya digunakan pada saat instruksi APPEND dilakukan. Kegunaan parameter /E adalah memberitahukan lokasi jejak instruksi APPEND pada sistem. Sedangkan parameter /X digunakan untuk memproses fungsi DOS seperti fungsi SEARCH FIRST (digunakan oleh instruksi DIR), fungsi FIND FIRST (digunakan oleh BACKUP, RESTORE, dan TREE), dan fungsi EXEC (digunakan oleh seluruh baris perintah).
Parameter pilihan [;] digunakan untuk membatalkan instruksi APPEND sebelumnya.
Seperti juga instruksi PATH, instruksi APPEND tanpa parameter akan menyebabkan sistem menampilkan penjejakkan yang ada pada sistem tersebut.
2. CHKDSK (check disk)
Tujuan : Analisa media disk dan membuat laporan dari hasil proses tersebut.
Bentuk : CHKDSK [volume[[path]namafile]]] [/F] [/V] [/R] [/X] [/I] [/C] [/L[:size]]
keterangan :
Pilihan [volume] petunjuk dari lokasi disk yang akan dianalisa.
Penggunaan pilihan [namafile] dapat diganti dengan karakter * dan ?. Untuk menganalisa disk secara keseluruhan tak perlu menggunakan pilihan nama file tersebut.
Penggunaan pilihan [/F] untuk mengubah sektor yang salah dalam suatu direktori.
Penggunaan pilihan [/V] untuk menampilkan semua file dan organisasinya.
penggunaan pilihan [/R] untuk mengalokasikan sektor yang salah dan data yang ada.(sama dengan [/F])
penggunaan pilihan [L:size] digunakan pada disk NTFS saja. Merubah besar file log yang diinginkan dengan satuan kilobytes. jika besar tidak dimasukkan maka akan menampilkan besar file log saat itu.
penggunaan pilihan [/X] mengubah sektor yang salah dan Menutup proses pada disk, pembukaan suatu proses akan terjadi kesalahan.
penggunaan pilihan [/I] digunakan pada disk NTFS saja. meningkatkan ketelitian pengecekkan.
penggunaan pilihan [/C] digunakan pada disk NTFS saja. melewatkan pengecekkan berulang.
contoh :
C:\>CHKDSK D:/F/V
untuk menganalisa disk D dan mengubah file yang rusak menjadi FILEXXXX.CHK dan panjang seluruh isinya.
3. COMMAND (secondary command processor)
Tujuan : Meminta eksekusi perintah processor kedua
Bentuk : COMMAND [[drive:]path] [device] [/E:nnnnn] [/P] [/C string] [/MSG]
Keterangan :
Pilihan [drive:]path digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan perintah processor kedua. Jika tidak terdapat file COMMAND>COM pada lokasi tersebut, sebagai pengganti sistem akan melacak pada lokasi yang didefinisikan oleh COMSPEC=.
pilihan [device] sebagai petunjuk peralatan yang digunakan untuk input dan output command.
Pilihan [/E:nnnnn] untuk menentukan ukuran memori sebesar nnnnn (dalam basis 10) dari peralatan yang dipakai pada saat perintah processor kedua tersebut dijalankan. Nilai nnnnn dapat berkisar 160 hingga 32768 paragraf memori internal (RAM).
Pilihan [/P] Digunakan jika perintah processor akan dibuat secara permanent di RAM. Dan untuk menghapusnya, harus dilakukan boot ulang (perintah exit juga tidak dapat dilakukan).
Pilihan [/C string] untuk melewatkan suatu string yang berupa instruksi dari sistem operasi dan setelah itu, kembali ke perintah processor yang semula.
Pilihan [/P] tidak dapat digunakan secara bersamaan dengan [/C]. jika kedua pilihan tersebut digunakan maka pilihan [/C] yang akan digunakan.
Pilihan [/MSG] menunjukkan pesan error di dalam memori. dibutuhkan pilihan /P untuk melakukan ini.
contoh :
C:\>COMMAND /C DIR D:
Pengambilan perintah processor kedua untuk mengeksekusi instruksi DIR dan kembali ke perintah processor semula. Lihat juga pada instruksi EXIT, SHELL, dan SET.
4. COMP (compare files)
Tujuan : Membandingkan suatu file dengan file lain
Bentuk : COMP [data1] [data2] [/D] [/A] [/L] [/N=angka] [/C] [/OFF[LINE]]
Keterangan :
Pilihan [data1] digunakan sebagai petunjuk dari letak file pertama dan nama file.
Pilihan [data2] digunakan sebagai petunjuk dari letak file kedua dan nama file.
Plilhan [/D] menampilkan perbedaan dalam format desimal
Pilihan [/A] menampilkan perbedaan dalam karakter ASCII
Pilihan [/L] menampilkan perbedaan barisnya
Pilihan [/N] membandingkan baris pada suatu file
Pilihan [/C] mengabaikan case dari karakter ASCII
[/OFF[LINE]] jangan melewatkan file yang berattribut offline
untuk membandingkan lebih dari satu file bisa menggunakan karakter "*"
contoh:
saya mempunyai 2 file di drive yang sama yaitu drive C. dan nama masing-masing filenya "a.txt" dan "b.txt"
untuk membandingkannya saya cukup ketikkan kode berikut di command prompt:
C:\>COMP a.txt b.txt
jika file yang dibandingkan mempunyai kesamaan, akan ditampilkan instruksi berikut
Files compare OK
dengan data1 merupakan file pertama dan data2 merupakan file kedua yang dibandingkan.
5. DISKCOMP
Tujuan : Membandingkan suatu disket dengan disket lain
Bentuk : DISKCOMP [drive1: [drive2:]]
Keterangan :
Pilihan [drive1] digunakan sebagai indeks drive yang akan digunakan sebagai petunjuk isi disket pada drive asal
Pilihan [drive2] digunakan sebagai indeks drive yang akan digunakan sebagai petunjuk isi disket pada drive tujuan
contoh :
C:\>DISKCOMP A:B:
Membandingkan isi disket pada drive A dengan isi disket pada drive B.
6. DISKCOPY
Tujuan : Membuat duplikasi disket
Bentuk : DISKCOPY [drive1: [drive2:]] [/V]
Keterangan :
Pilihan [drive1: [drive2:]] digunakan sebagai indeks drive yang akan digunakan sebagai asal dan tujuan isi disket pada drive yang bersangkutan.
Pilihan [/V] untuk memberi informasi bahwa disk telah selesai dicopy
contoh :
C:\>DISKCOPY A:B:
untuk memproses copy seluruh isi disket dari drive A ke drive B.
7. EXE2BIN
Tujuan : Mengubah file dengan nama perluasan .EXE ke file yang nama perluasan .COM atau .BIN
Bentuk : EXE2BIN [drive1:][path1]input-file [[drive2:][path2]output-file]
Keterangan :
[drive1:][path1]input-file -> sebagai petunjuk file dengan nama perluasan .EXE
[[drive2:][path2]output-file] -> sebagai petunjuk lokasi penempatan hasil konversi tersebut diletakkan.
Penggunaan instruksi ini hanya untuk file dengan nama perluasan .EXE. Dan ukuran nilai file tersebut harus lebih kecil dari 64 KB tanpa segmentasi stack.
contoh :
EXE2BIN C:\TEST.EXE D:\COBA
Mengubah file TEST.EXE yang ada pada drive C kepada file yang diberi nama COBA yang akan diletakkan pada drive D.
8. FASTOPEN
Tujuan : Menentukan lokasi file suatu direktori secara cepat.
Bentuk : FASTOPEN [drive:[=nnn]]
Pada saat instruksi ini bekerja, lokasi file yang pernah dipakai dicatat. Pada suatu proses pemakaian file terjadi,modul ini akan mencarinya terlebih dahulu pada catatannya. Jika ditemukan file tersebut, maka aksesnya dapat dilakukan dengan cepat (tanpa harus menelusuri jejak suatu direktori). Jika tidak, lokasi file tersebut akan dicatat sebagai
referensi lokasi pada saat pemakaian berikutnya.
Nilai nnn menyatakan jumlah catatan maksimal yang akan dipakai selama proses berlangsung. Nilai nnn dapat berkisar dari 10 hingga 999. Jika pilihan nnn tidak dipakai, maka sistem akan mengalokasikan nilai 34 kepadanya.
9. LABEL
Tujuan : Untuk membuat, mengganti, dan menghapus label pada disk.
Bentuk ke-1 : LABEL [drive:][label]
Bentuk ke-2 : LABEL [/MP] [volume] [label]
Keterangan :
[drive:] menyatakan lokasi dari drive yang akan diberi label.
[label] Menunjukkan nama label baru dari disk yang akan diberikan labelnya.
[/MP] Menampilkan volume disk (nama disk) dan volume serial numbernya.
[volume] Menunjukkan nama drive / volume name, jika ini digunakan tidak perlu menggunakan [/MP]
nama label terdiri dari angka (0-9) ataupun huruf (A-Z) tanpa karakter istimewa.
contoh :
C:\>LABEL D:BERHASIL
Akan memberikan label pada drive D dengan nama "BERHASIL".
10. MODE
Tujuan : Menkonfigurasi alat yang ada pada sistem.
Bentuk-bentuknya :
serial port : MODE COMm[:] [BAUD=b] [PARITY=p] [DATA=d] [STOP=s]
------------> [to=on|off] [xon=on|off] [odsr=on|off]
------------> [octs=on|off] [dtr=on|off|hs]
------------> [rts=on|off|hs|tg] [idsr=on|off]
Device status --->: MODE [device] [/STATUS]
redirect printing : MODE LPTn[:]COMn[:]
Select code page -: MODE CON[:] CP SELECT=yyy
code page status -: MODE CON[:] CP [/status]
display mode ---->: MODE CON[:] [COLS=c] [LINES=n]
typematic rate -->: MODE CON[:] [RATE=r DELAY=d]
keterangan :
contoh 1 :
device status = untuk melihat status pada device. berikut format penulisannya,
MODE COM3 /status
kode di atas akan menampilkan status dari device COM3.
contoh 2 :
redirect printing = untuk mengalihkan device printer ke port lain. berikut format penulisannya,
MODE LPT1: =COM3 132
kode tersebut mengalihkan media printer (LPT1) ke port COM3 dengan 132 adalah definisi setiap baris.
contoh 3 :
code page(CP) merupakan spesifikasi dari kode halaman karakter-ASCII yang akan dipakai. berikut format penulisannya,
MODE CON: CP SELECT=850
kode tersebut akan merubah kode halaman menjadi 850. nilai yyy yang diperbolehkan adalah 437, 850, 860, 863, 865.
contoh 4 :
code page status = untuk melihat status dari kode halaman.berikut format penulisannya,
MODE CON: CP /status
contoh 5 :
display mode = merubah tampilan jendela command prompt.
MODE CON: COLS=50 LINES=100
kode tersebut akan merubah tampilan jendela command prompt dengan tampilan max kolom sampai 50 dan max baris sampai 100.
contoh 6 :
typematic rate = merubah rate dan delay(penundaan) pengetikkan. Berikut format penulisannya,
MODE CON: RATE=31 DELAY=1
kode tersebut akan merubah rate pengetikkan menjadi 31 (semakin kecil nilai ratenya maka semakin lambat perpindahan kolomnya,dapat anda rasakan langsung efeknya dengan menahan salah satu tombol huruf), dan merubah delay menjadi 1 (mengakibatkan waktu pencetakan huruf ke layar tertunda sepermilisecond, dan efeknya tidak begitu terasa).
untuk serial port anda dapat coba sendiri karena format penulisannya terlalu panjang efeknya penjelasannya juga panjang. jadi saya tidak menjelaskannya. maaf yo... ^_^ ( tampang malas hehe...) ^o^.
Jumat, 13 Juni 2008
Perintah dari file batch
1. CALL
Tujuan : Memanggil file batch lainnya
Bentuk : CALL [drive:][path]namafile
keterangan :
[drive:][path] = penunjuk lokasi file batch yang akan dipanggil
namafile = nama dari file batch yang akan dipanggil
catatan : jika penunjuk lokasi tersebut tidak ada, file yang dicari harus berada pada default drive dan direktori.
contoh :
File ABC.BAT berisi :
ECHO OFF
CLS
DATE
TIME
CALL MENU
CLS
dengan file MENU.BAT berisi :
CD C:\LEMENU
LE MENU
CD C:\
Kedua file tersebut sama saja dengan :
ECHO OFF
CLS
DATE
TIME
CD C:\LEMENU
LE MENU
CD C:\
CLS
Catatan : Pemakaian variabel CALL tidak dapat dipergunakan untuk memanggil file batch yang berisi instruksi yang menggunakan proses PIPE dan REDIRECTION yang memakai notasi <, >, dan >>.
2. ECHO
Tujuan : Menampilkan suatu keterangan pada I/O atau digunakan untuk mengubah keaktifan tampilan pada proses
dari file batch.
Bentuk : ECHO [ON|OFF|string]
keterangan :
[ON|OFF] = digunakan untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan tampilan file batch yang sedang dilaksanakan.
[string] = digunakan untuk menampilkan string karakter pada media layar.
contoh ke-1:
file TEST.BAT berisi :
ECHO OFF
REM TEST PERTAMA
ECHO ON
REM TEST KEDUA
Dan jika file tersebut dieksekusi akan dihasilkan:
C:\>ECHO OFF
C:\>REM TEST KEDUA
contoh ke-2 :
file ABCD.BAT berisi :
ECHO OFF
ECHO SEDANG TEST FILE %0
ECHO SELESAI
Dan jika file tersebut dieksekusi akan dihasilkan:
C:\>ECHO OFF
SEDANG TEST FILE APA
SELESAI
anda dapat tidak menampilkan perintah "ECHO OFF" atau "ECHO ON" dengan menambahkan karakter @ didepan kata ECHO contoh "@ECHO OFF", maka ECHO OFF tidak akan tampil saat dieksekusi.
3. FOR
Tujuan : eksekusi secara interaktif
Bentuk : FOR %%Variabel IN (set) DO command
keterangan :
%%Variabel = merupakan urutan file dari suatu himpunan untuk setiap eleman. Penggunaan %%vriabel tersebut hanya pada file batch. untuk penggunaan pada baris perintah, bentuk tersebut menjadi %variabel.
set = merupakan himpunan dari nama file yang ada pada drive. set ini dapat terdiri dari karakter ? ataupun karakter *. Dan pada set tersebut, dapat juga digunakan suatu path dari direktori.
contoh :
FOR %FILE IN (prog1.BAS prog2.BAS) DO DIR %%FILE
perintah diatas menyebabkan ditampilkannya file prog1.BAS dan prog2.BAS, seperti halnya :
DIR prog1.BAS
DIR prog2.BAS
4. GOTO
Tujuan : memindahkan control ke suatu lokasi pada file batch.
Bentuk : GOTO :Label
keterangan :
Instruksi GOTO akan menyebabkan kontrol berpindah ke lokasi file batch yang berlabel :Label
contoh :
:ULANG
DIR C:
DIR D:
GOTO ULANG
Dan file batch tersebut akan menyebabkan proses baris perintah DIR C: dan DIR D: diulang terus-menerus. Untuk menghentikan loop tersebut, gunakan Cntrl-Break.
5. IF
Tujuan : menguji suatu kondisi
Bentuk : IF [NOT] ERRORLEVEL numkod
-------- IF [NOT] string1==string2 command
-------- IF [NOT] EXIST namafile command
keterangan :
NOT = sebagai komplemen dari nilai kondisi dengan cara membalikkan nilai kondisi yang sebenarnya
ERRORLEVEL = untuk menguji nomor program yang dilaksanakan. Ini akan memiliki kode informasi tertentu pada saat dilaksanakannya instruksi BACKUP atau instruksi RESTORE. Informasi dikeluarkan dalam bentuk nomor kode yang mempunyai arti seperti :
string1==string2 = dilkukan pengujian terhadap kesamaan dari string1 dengan string2
EXIST namafile= digunakan untuk menguji apakah file tersebut ada pada drive dan direktory tersebut
command = command yang akan dijalankan jika kondisi ditemukan. command ini dapat diikuti dengan intruksi ELSE dimana saat dieksekusi bila hasilnya tidak benar maka intruksinya akan dilompatkan ke command setelah intruksi ELSE.
IF EXIST C:\AUTOEXEC.BAT ECHO ada file AUTOEXEC.BAT di drive C
jika dilaksanakan akan mencetak hal berikut:
ada file AUTOEXEC.BAT di drive C
jika pada drive C terdapat file yang bernama AUTOEXEC.BAT
ECHO OFF
ECHO awal
IF %1==HELLO ECHO hello juga
ECHO akhir
jika file batch tersebut dieksekusi seperti:
:\>ABC
akan menghasilkan:
:\>ECHO OFF
awal
ECHO was unexpected at this time
jika file batch tersebut dieksekusi seperti:
:\>ABC HELLO
akan menghasilkan:
E:\>ECHO OFF
awal
hello juga
akhir
disebabkan ABC.BAT berada pada parameter %0 dan HELLO secara otomatis berada pada parameter %1
maka HELLO == %1 yang menyatakaan kondisi dalam keadaan benar.
contoh ke-3 :
disini saya akan menggunakan pernyataan IF dan ELSE,
ketik kode berikut pada command prompt:
IF EXIST data.txt (del data.txt) ELSE (ECHO data tidak ada)
jika kode tersebut dieksekusi hasilnya:
data tidak ada
bila data.txt ada maka perintah "del data.txt" akan dijalankan tetapi jika tidak ada maka perintah "ECHO data tidak ada" yang akan dijalankan. Untuk perintah ekspresi harus berada diantara tanda kurung buka dan kurung tutup "()", Untuk pengetikkan perintah tersebut tidak harus diketikkan pada baris yang sama, bisa juga dilakukan dengan berbeda baris dengan aturan sebagai berikut :
IF EXIST data.txt (
del data.txt
) ELSE (
ECHO data tidak ada
)
sebelum pindah baris tanda kurung buka "(" harus diketikkan terlebih dahulu, kemudian pernyataan ekspresi ditulis di baris kedua. jangan menutup pernyataan ekspresi awal dengan tanda kurung tutup! pindah baris terlebih dahulu baru anda ketik ")" kemudian ketik "ELSE" antara tanda ")" dan "(" tulis pernyataan ekspresi lainnya untuk ekspresi terakhir boleh langsung ditutup dengan ")" ataupun berpindah baris terlebih dahulu.
6. PAUSE
Tujuan : berhenti hingga terdapat respon dari keyboard.
Bentuk : PAUSE [remark]
keterangan :
Pilihan [remark] akan dipajang bersamaan dengan perintah batch file tersebut. jika perintah tersebut
tidak ditampilkan (saatintruksi ECHO OFF) maka pilihan [remark] pun tidak terlihat.
Penggunaan subinstruksi tersebut menyebabkan pada tampilan tercetak:
press any key to continue...
dan eksekusi dari file batch terhenti hingga adanya respon dari keyboard.
contoh:
file HELLO.BAT terdiri dari:
ECHO ON
ECHO awal
PAUSE berhenti sebentar
ECHO akhir
pelaksanaan file tersebut seperti:
C:\>HELLO
lau tekan ENTER, akan menghasilkan :
C:\>ECHO ON
C:\>ECHO awal
awal
C:\>PAUSE berhenti sebentar
Press any key to continue...
C:\>ECHO akhir
akhir
jadi intinya perintah "PAUSE" hanya digunakan untuk menghentikan proses sementara
hingga adanya respon dari keyboard.
7. REM
Tujuan : Menampilkan keterangan yang ada
Bentuk : REM [remark]
keterangan :
pilihan [remark] akan ditampilkan saat perintah ini dilaksanakan. Tetapi subinstruksi ECHO OFF
dapat membatalkan subinstruksi REM ini.
Subinstruksi REM digunakan sebagai komentar dari file batch.
contoh :
pada file ABCD.BAT berisi :
ECHO ON
REM test
ECHO OFF
REM uji
ECHO ON
REM selesai
dan eksekusi dari file batch seperti:
C:\ABCD
lallu tekan ENTER akan menghasilkan :
C:\>ECHO ON
C:\> REM test
C:\> ECHO OFF
C:\> REM
8. SHIFT
Tujuan : menggeser indeks file parameter
Bentuk : SHIFT [/n]
keterangan :
Penggunaan subintruksi ini akan menggeser parameter indeks file (%0 hingga %1) sehingga pemakaian
parameter indeks file dapat diperbesar.
[/n} = n dapat diisi nilai antar 0 dan 8, dimulai dari n keberapa.
contoh :
Pada file TEXT.BAT terdiri dari :
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
dieksekusi seperti :
C:\TEXT P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
akan menghasilkan :
C:\>ECHO TEXT P1 P2 P3
TEXT P1 P2 P3
c:\>SHIFT
C:\>ECHO P1 P2 P3 P4
P1 P2 P3 P4
c:\>SHIFT
C:\>ECHO P2 P3 P4 P5
P2 P3 P4 P5
c:\>SHIFT
C:\>ECHO P3 P4 P5 P6
P3 P4 P5 P6
c:\>SHIFT
C:\>ECHO P4 P5 P6 P7
P4 P5 P6 P7
Tujuan : Memanggil file batch lainnya
Bentuk : CALL [drive:][path]namafile
keterangan :
[drive:][path] = penunjuk lokasi file batch yang akan dipanggil
namafile = nama dari file batch yang akan dipanggil
catatan : jika penunjuk lokasi tersebut tidak ada, file yang dicari harus berada pada default drive dan direktori.
contoh :
File ABC.BAT berisi :
ECHO OFF
CLS
DATE
TIME
CALL MENU
CLS
dengan file MENU.BAT berisi :
CD C:\LEMENU
LE MENU
CD C:\
Kedua file tersebut sama saja dengan :
ECHO OFF
CLS
DATE
TIME
CD C:\LEMENU
LE MENU
CD C:\
CLS
Catatan : Pemakaian variabel CALL tidak dapat dipergunakan untuk memanggil file batch yang berisi instruksi yang menggunakan proses PIPE dan REDIRECTION yang memakai notasi <, >, dan >>.
2. ECHO
Tujuan : Menampilkan suatu keterangan pada I/O atau digunakan untuk mengubah keaktifan tampilan pada proses
dari file batch.
Bentuk : ECHO [ON|OFF|string]
keterangan :
[ON|OFF] = digunakan untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan tampilan file batch yang sedang dilaksanakan.
[string] = digunakan untuk menampilkan string karakter pada media layar.
contoh ke-1:
file TEST.BAT berisi :
ECHO OFF
REM TEST PERTAMA
ECHO ON
REM TEST KEDUA
Dan jika file tersebut dieksekusi akan dihasilkan:
C:\>ECHO OFF
C:\>REM TEST KEDUA
contoh ke-2 :
file ABCD.BAT berisi :
ECHO OFF
ECHO SEDANG TEST FILE %0
ECHO SELESAI
Dan jika file tersebut dieksekusi akan dihasilkan:
C:\>ECHO OFF
SEDANG TEST FILE APA
SELESAI
anda dapat tidak menampilkan perintah "ECHO OFF" atau "ECHO ON" dengan menambahkan karakter @ didepan kata ECHO contoh "@ECHO OFF", maka ECHO OFF tidak akan tampil saat dieksekusi.
3. FOR
Tujuan : eksekusi secara interaktif
Bentuk : FOR %%Variabel IN (set) DO command
keterangan :
%%Variabel = merupakan urutan file dari suatu himpunan untuk setiap eleman. Penggunaan %%vriabel tersebut hanya pada file batch. untuk penggunaan pada baris perintah, bentuk tersebut menjadi %variabel.
set = merupakan himpunan dari nama file yang ada pada drive. set ini dapat terdiri dari karakter ? ataupun karakter *. Dan pada set tersebut, dapat juga digunakan suatu path dari direktori.
contoh :
FOR %FILE IN (prog1.BAS prog2.BAS) DO DIR %%FILE
perintah diatas menyebabkan ditampilkannya file prog1.BAS dan prog2.BAS, seperti halnya :
DIR prog1.BAS
DIR prog2.BAS
4. GOTO
Tujuan : memindahkan control ke suatu lokasi pada file batch.
Bentuk : GOTO :Label
keterangan :
Instruksi GOTO akan menyebabkan kontrol berpindah ke lokasi file batch yang berlabel :Label
contoh :
:ULANG
DIR C:
DIR D:
GOTO ULANG
Dan file batch tersebut akan menyebabkan proses baris perintah DIR C: dan DIR D: diulang terus-menerus. Untuk menghentikan loop tersebut, gunakan Cntrl-Break.
5. IF
Tujuan : menguji suatu kondisi
Bentuk : IF [NOT] ERRORLEVEL numkod
-------- IF [NOT] string1==string2 command
-------- IF [NOT] EXIST namafile command
keterangan :
NOT = sebagai komplemen dari nilai kondisi dengan cara membalikkan nilai kondisi yang sebenarnya
ERRORLEVEL = untuk menguji nomor program yang dilaksanakan. Ini akan memiliki kode informasi tertentu pada saat dilaksanakannya instruksi BACKUP atau instruksi RESTORE. Informasi dikeluarkan dalam bentuk nomor kode yang mempunyai arti seperti :
- numkod = 0 untuk menyelesaikan proses secara normal
- numkod = 1 sebagai keterangan tidak ditemukan file yang akan digunakan
- numkod = 2 sebagai kabar bahwa ada beberapa file yang terlihat kekonflikkan file sharing
- numkod = 3 untuk keterangan break dari pemakaian
- numkod = 4 untuk keterangan break karena kesalahan
string1==string2 = dilkukan pengujian terhadap kesamaan dari string1 dengan string2
EXIST namafile= digunakan untuk menguji apakah file tersebut ada pada drive dan direktory tersebut
command = command yang akan dijalankan jika kondisi ditemukan. command ini dapat diikuti dengan intruksi ELSE dimana saat dieksekusi bila hasilnya tidak benar maka intruksinya akan dilompatkan ke command setelah intruksi ELSE.
- contoh ke-1 :
IF EXIST C:\AUTOEXEC.BAT ECHO ada file AUTOEXEC.BAT di drive C
jika dilaksanakan akan mencetak hal berikut:
ada file AUTOEXEC.BAT di drive C
jika pada drive C terdapat file yang bernama AUTOEXEC.BAT
- contoh ke-2 :
ECHO OFF
ECHO awal
IF %1==HELLO ECHO hello juga
ECHO akhir
jika file batch tersebut dieksekusi seperti:
:\>ABC
akan menghasilkan:
:\>ECHO OFF
awal
ECHO was unexpected at this time
jika file batch tersebut dieksekusi seperti:
:\>ABC HELLO
akan menghasilkan:
E:\>ECHO OFF
awal
hello juga
akhir
disebabkan ABC.BAT berada pada parameter %0 dan HELLO secara otomatis berada pada parameter %1
maka HELLO == %1 yang menyatakaan kondisi dalam keadaan benar.
contoh ke-3 :
disini saya akan menggunakan pernyataan IF dan ELSE,
ketik kode berikut pada command prompt:
IF EXIST data.txt (del data.txt) ELSE (ECHO data tidak ada)
jika kode tersebut dieksekusi hasilnya:
data tidak ada
bila data.txt ada maka perintah "del data.txt" akan dijalankan tetapi jika tidak ada maka perintah "ECHO data tidak ada" yang akan dijalankan. Untuk perintah ekspresi harus berada diantara tanda kurung buka dan kurung tutup "()", Untuk pengetikkan perintah tersebut tidak harus diketikkan pada baris yang sama, bisa juga dilakukan dengan berbeda baris dengan aturan sebagai berikut :
IF EXIST data.txt (
del data.txt
) ELSE (
ECHO data tidak ada
)
sebelum pindah baris tanda kurung buka "(" harus diketikkan terlebih dahulu, kemudian pernyataan ekspresi ditulis di baris kedua. jangan menutup pernyataan ekspresi awal dengan tanda kurung tutup! pindah baris terlebih dahulu baru anda ketik ")" kemudian ketik "ELSE" antara tanda ")" dan "(" tulis pernyataan ekspresi lainnya untuk ekspresi terakhir boleh langsung ditutup dengan ")" ataupun berpindah baris terlebih dahulu.
6. PAUSE
Tujuan : berhenti hingga terdapat respon dari keyboard.
Bentuk : PAUSE [remark]
keterangan :
Pilihan [remark] akan dipajang bersamaan dengan perintah batch file tersebut. jika perintah tersebut
tidak ditampilkan (saatintruksi ECHO OFF) maka pilihan [remark] pun tidak terlihat.
Penggunaan subinstruksi tersebut menyebabkan pada tampilan tercetak:
press any key to continue...
dan eksekusi dari file batch terhenti hingga adanya respon dari keyboard.
contoh:
file HELLO.BAT terdiri dari:
ECHO ON
ECHO awal
PAUSE berhenti sebentar
ECHO akhir
pelaksanaan file tersebut seperti:
C:\>HELLO
lau tekan ENTER, akan menghasilkan :
C:\>ECHO ON
C:\>ECHO awal
awal
C:\>PAUSE berhenti sebentar
Press any key to continue...
C:\>ECHO akhir
akhir
jadi intinya perintah "PAUSE" hanya digunakan untuk menghentikan proses sementara
hingga adanya respon dari keyboard.
7. REM
Tujuan : Menampilkan keterangan yang ada
Bentuk : REM [remark]
keterangan :
pilihan [remark] akan ditampilkan saat perintah ini dilaksanakan. Tetapi subinstruksi ECHO OFF
dapat membatalkan subinstruksi REM ini.
Subinstruksi REM digunakan sebagai komentar dari file batch.
contoh :
pada file ABCD.BAT berisi :
ECHO ON
REM test
ECHO OFF
REM uji
ECHO ON
REM selesai
dan eksekusi dari file batch seperti:
C:\ABCD
lallu tekan ENTER akan menghasilkan :
C:\>ECHO ON
C:\> REM test
C:\> ECHO OFF
C:\> REM
8. SHIFT
Tujuan : menggeser indeks file parameter
Bentuk : SHIFT [/n]
keterangan :
Penggunaan subintruksi ini akan menggeser parameter indeks file (%0 hingga %1) sehingga pemakaian
parameter indeks file dapat diperbesar.
[/n} = n dapat diisi nilai antar 0 dan 8, dimulai dari n keberapa.
contoh :
Pada file TEXT.BAT terdiri dari :
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
ECHO %0 %1 %2 %3
SHIFT
dieksekusi seperti :
C:\TEXT P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
akan menghasilkan :
C:\>ECHO TEXT P1 P2 P3
TEXT P1 P2 P3
c:\>SHIFT
C:\>ECHO P1 P2 P3 P4
P1 P2 P3 P4
c:\>SHIFT
C:\>ECHO P2 P3 P4 P5
P2 P3 P4 P5
c:\>SHIFT
C:\>ECHO P3 P4 P5 P6
P3 P4 P5 P6
c:\>SHIFT
C:\>ECHO P4 P5 P6 P7
P4 P5 P6 P7
Perintah command prompt bagian 5
1. NLSFUNC
Tujuan : mempersiapkan pemakaian intruksi CHCP
Bentuk : NLSFUNC [[drive:][path]filename]
Keterangan :
[[drive:][path]filename] = menunjukkan letak drive yang akan digunakan.
Pemakaian instruksi ini diperlukan untuk mempersiapkan pemakaian intruksi CHCP untuk menggantikan kode halaman karakter yang akan dipakai.
contoh :
C:\>NLSFUNC C:\windows\system32\country.sys
Untuk mengaktifkan file kode halaman karakter ASCII yang bernama country.sys yang berada pada direktori system32.
2. PRINT
Tujuan : Mencetak suatu file kepada media printer.
Bentuk : PRINT [/D:device] [[drive:][path]filename[...]]
Keterangan :
/D:device = menunjukkan peralatan yang dipakai untuk mencetak (default /D:PRN)
contoh :
C:\>PRINT /D:PRN D:\DATA\TEST.txt
kode tersebut akan mencetak file "TEST.txt" ke printer.
3. RECOVER
Tujuan : Memperoleh kembali file dari sektor yang rusak.
Bentuk : recover [Drive:][Path] namafile
Keterangan :
[Drive:][Path] = letak file yang ingin dicari.
namafile = nama dari file yang akan dicari.
Pada perintah ini anda tidak menggunakan wildcards (* dan ?). Anda harus mengetikkan nama file yang hilang dengan tepat.
contoh 1:
C:\>RECOVER D:\fiction\story.txt
intruksi tersebut akan mencari file story.txt yang hilang pada drive D.
contoh 2:
C:\>RECOVER D:\
intruksi tersebut akan mencari semua file yang hilang pada drive D, ingat intruksi ini hanya mengembalikan pada file sektor yang rusak, bukan karena terhapus oleh user.
4. REPLACE
Tujuan : Duplikasi file tertentu dari suatu disk/direktori.
Bentuk 1 : REPLACE [drive1:][path1]filename [drive2:][path2] [/A] [/P] [/R] [/W]
bentuk 2 : REPLACE [drive1:][path1]filename [drive2:][path2] [/P] [/R] [/S] [/W] [/U]
Keterangan :
[drive1:][path1] = menunjukkan lokasi file asal yang akan di duplikasi.
filename = nama file asal yang akan di duplikasi.
[drive2:][path2] = menunjukkan letak lokasi dimana file akan diletakkan.
/A = menambah file pada suatu direktori tanpa mengubah file yang pernah ada di direktori tersebut, pilihan ini tidak bisa digabungkan dengan pilihan /S ataupun /U.
/P = meminta sistem agar memberi tanda permintaan persetujuan proses duplikasi file.
/R = untuk menggantikan hanya file yang bersifat Read-only pada lokasi tujuan.
/S = meletakkan file di semua subdirektori pada direktori tujuan. pilihan ini tidak bisa digunakan secara bersamaan dengan parameter /A.
/W = memberitahukan sistem untuk memberi kabar dan menunggu respon operator untuk memulai pelaksanaan operasi perintah ini.
/U = Replaces (updates) only files that are older source files. Cannot use with the /A switch.
contoh :
C:\>REPLACE F:\data\test.txt D:\data\test.txt
penulisan tersebut akan menduplikasi file "test.txt" ke direktori data yang berada pada drive D
5. SHARE
Tujuan : mengambil resident module file sharing
Bentuk : SHARE [/F:filespace] [/L:locks]
keterangan :
/F:filespace = untuk mengalokasikan ruang memori sejumlah byte yang dikehendaki (default 2048 byte).
/L:locks = untuk mengalokasikan sejumlah ruang yang terkunci (default 20 kunci).
contoh :
c:\>SHARE /F:4089 /L:20
untuk mengalokasikan 4080 byte untuk ruang file yang akan dipakai bersama-sama dengan 20 kunci.
tetapi pada windows yang sekarang seperti xp ataupun vista perintah ini masih bisa eksekusi tetapi tidak tampak hasil ataupun informasi hasil eksekusi dari command prompt, bagi yang tau boleh donk... bocoran tentang perintah ini.
6. SUBST
Tujuan : mengganti suatu direktori dengan indeks drive buatan atau memberi informasi status tersebut.
Bentuk 1 : SUBST [drive1: [drive2:]path]
Bentuk 2 : SUBST drive1: /D
Keterangan :
drive1: = digunakan untuk mendefinisikan indeks drive sebagai pengganti nama suatu direktori
drive2: = tujuan direktori yang akan diberi indeks
/D = menghapus indeks direktori yang telah dibuat
contoh :
C:\>SUBST Z: D:\DATA\KULIAH
perintah tersebut digunakan untuk mengganti nama subdirektori DATA\KULIAH yang ada di drive D dengan indeks drive, Anda dapat menganti/memilih salah satu index dari huruf A-Z dengan ketentuan indeks tersebut bukanlah indeks yang sudah ada. misal indeks suatu drive yang sudah ada (biasanya C dan D). Dan hanya diperbolehkan satu karakter untuk mendefinisikan indeks tersebut. Dan untuk pemakaian :
C:\>DIR D:\DATA\KULIAH
dapat dilakukan dengan cara :
C:\>DIR Z:
yang menghasilkan hasil yang sama. untuk menghapus definisi tersebut gunakan perintah berikut:
C:\>SUBST Z: /D
atau untuk melihat status dari definisi tersebut, dapat dilihat dengan perintah :
C:\>SUBST
7. FORMAT
Tujuan : Menginisialisasi media disk.
Bentuk1 : FORMAT volume [/FS:file-system] [/V:label] [/Q] [/A:size] [/C] [/X] [/P:passes]
Bentuk2 : FORMAT volume [/V:label] [/Q] [/F:size] [/P:passes]
Bentuk3 : FORMAT volume [/V:label] [/Q] [/T:tracks /N:sectors] [/P:passes]
Bentuk4 : FORMAT volume [/V:label] [/Q] [/P:passes]
Bentuk5 : FORMAT volume [/Q]
Keterangan :
volume = menunjukkan nama drive dikuti dengan tanda titik 2 (misal : C:,D:,F:,G:)
/FS:file-system = mendefinisikan sistem file yang akan digunakan (misal : FAT,FAT32,exFAT,NTFS,UDF)
/V:label = untuk memberikan nama pada disk
/Q = format dengan cepat (quick format)
/A:size = menimpa alokasi file default dengan alokasi yang akan kita buat sendiri
pengaturan default sangat dianjurkan, tetapi jika anda ingin merubahnya berikut ukuran alokasi yang bisa dipakai untuk setiap sistem file :
untuk NTFS mendukung 512, 1024, 2048, 4096, 8192, 16K, 32K, sampai 64K.
untuk FAT mendukung 512,1024,2048,4096,8192,16K,32K,64K,(128K, 256K for sector size > 512 bytes).
untuk FAT32 mendukung 512,1024,2048,4096,8192,16K,32K,64K,(128K,256K for sector size > 512 bytes).
untuk exFAT mendukung 512,1024,2048,4096,8192,16K,32K,64K,128K,256K,512K,1M,2M,4M,8M,16M,32M.
catatan :
khusus untuk FAT dan FAT32 ada penetapan cluster yaitu,
FAT: Number of clusters <= 65526
FAT32: 65526 < Number of clusters < 4177918
format akan segera dihentikan bila jika tidak ditemukan cluster yang telah ditentukan.
untuk kompresi NTFS tidak akan mendukung jika besar file alokasinya hanya sebesar 4096.
/C = berlaku pada sistem file NTFS saja. file baru yang dibuat di disk akan di kompresikan secara default.
/X = memaksa disk untuk tetap di format walaupun sedang dalam keadaan terbuka oleh program lain.
/P:passes = mengosongkan tiap sektor pada disk. pilihan ini tidak bisa disatukan dengan pilihan /Q.
/F:size = menentukan besar dari floppy disk untuk diformat (1.44).
/T:tracks = menunjukkan berapa banyak sektor per disk
/N:sectors = menunjukkan berapa banyak sektor per track
contoh 1 :
saya ingin memformat flashdisk(H:) saya dengan sistem file FAT dan memberikan nama FDnya "HASIL"
saya cukup ketikkan perintah berikut :
c:\>FORMAT H: /FS:FAT /v:HASIL
contoh 2 :
bila flasdisk dalam keadaan terbuka oleh program lain tetapi saya tetap ingin memformatnya cukup ketikkan perintah berikut :
C:\>FORMAT H: /FS:FAT /v:HASIL /X
8. GRAFTABL
Tujuan : Mengambil tabel grafik ke RAM
Bentuk1 : GRAFTABL [xxx]
Bentuk2 : GRAFTABL /STATUS
keterangan :
instruksi GRAFTABL menyatakan persiapan tabel untuk karakter ASCII yang berkode 128 hingga 255 yang akan digunakan pada color/graphic adapter.
penggunaan ini akan mengurangi jumlah ruang RAM dan menambah resident memory dos di RAM.
pilihan xxx anda bisa masukkan dengan angka 437,850,863 atau 865 untuk menentukan tabel ASCII yang akan dipakai berdasarkan kode halaman tersebut.
pilihan /STATUS digunakan untuk menampilkan nomor kode halaman ASCII suatu negara yang pernah dipilih.
contoh :
C:\>GRAFTABL 437
pengambilan tabel dengan kode halaman 437 yang akan diletakkan pada RAM sebagai resident modul.
9. GRAPHICS
Tujuan : Mempersiapkan fasilitas print screen untuk model grafik.
Bentuk : GRAPHICS [type] [[drive:][path]filename] [/R] [/B] [/LCD] [/PRINTBOX:STD | /PRINTBOX:LCD]
Keterangan :
type = menunjukkan tipe printer yang dipakai, anda dapat menggantinya dengan :
COLOR1 : printer dengan tinta hitam putih
COLOR4 : printer dengan tinta red, green, blue, black
COLOR8 : printer dengan tinta cyan, magenta, yellow, black
COMPACT : untuk pemakai compact printer
GRAPHICS : untuk pemakai graphic printer.
lihat panduannya dalam user guide atau referencenya
[drive:][path]filename = menunjukkan letak file informasi pendukung printer
/R digunakan untuk mencetak pada printer dengan keadaan warna seperti pada layar. Jika pilihan ini tidak digunakan, maka sistem akan mencetak hitam sebagai putih dan putih sebagai hitam.
/B untuk mencetak warna background. pilihan ini hanya digunakan untuk printer jenis COLOR4 dan COLOR8. jika pilihan ini tidak dipakai maka warna background tidak akan dicetak.
/LCD mencetak dengan ratio
/PRINTBOX:STD | /PRINTBOX:LCD memilih besar cetakkan, standar atau sesuai layar (LCD)
contoh :
c:\>GRAPHICS
digunakan untuk mempersiapkan printer untuk pencetakkan layar grafik
10. TREE
Tujuan : Memberikan informasi dari struktur organisasi hirarki isi suatu disk.
Bentuk : TREE [drive:][path] [/F] [/A]
Keterangan :
[drive:][path] = menunjukkan drive yang akan dilihat folder/struktur organisasi direktorinya.
/F = untuk menampilkan seluruh file yang terdapat pada direktori yang bersangkutan.
/A = menggunakan ASCII untuk hirarkinya
contoh :
C:\>TREE D:\DATA /F
perintah tersebut akan memperlihatkan semua isi dari direktori DATA yang berada pada drive D.
lihat perintah lain dari commmant prompt di halaman utama.
Tujuan : mempersiapkan pemakaian intruksi CHCP
Bentuk : NLSFUNC [[drive:][path]filename]
Keterangan :
[[drive:][path]filename] = menunjukkan letak drive yang akan digunakan.
Pemakaian instruksi ini diperlukan untuk mempersiapkan pemakaian intruksi CHCP untuk menggantikan kode halaman karakter yang akan dipakai.
contoh :
C:\>NLSFUNC C:\windows\system32\country.sys
Untuk mengaktifkan file kode halaman karakter ASCII yang bernama country.sys yang berada pada direktori system32.
2. PRINT
Tujuan : Mencetak suatu file kepada media printer.
Bentuk : PRINT [/D:device] [[drive:][path]filename[...]]
Keterangan :
/D:device = menunjukkan peralatan yang dipakai untuk mencetak (default /D:PRN)
contoh :
C:\>PRINT /D:PRN D:\DATA\TEST.txt
kode tersebut akan mencetak file "TEST.txt" ke printer.
3. RECOVER
Tujuan : Memperoleh kembali file dari sektor yang rusak.
Bentuk : recover [Drive:][Path] namafile
Keterangan :
[Drive:][Path] = letak file yang ingin dicari.
namafile = nama dari file yang akan dicari.
Pada perintah ini anda tidak menggunakan wildcards (* dan ?). Anda harus mengetikkan nama file yang hilang dengan tepat.
contoh 1:
C:\>RECOVER D:\fiction\story.txt
intruksi tersebut akan mencari file story.txt yang hilang pada drive D.
contoh 2:
C:\>RECOVER D:\
intruksi tersebut akan mencari semua file yang hilang pada drive D, ingat intruksi ini hanya mengembalikan pada file sektor yang rusak, bukan karena terhapus oleh user.
4. REPLACE
Tujuan : Duplikasi file tertentu dari suatu disk/direktori.
Bentuk 1 : REPLACE [drive1:][path1]filename [drive2:][path2] [/A] [/P] [/R] [/W]
bentuk 2 : REPLACE [drive1:][path1]filename [drive2:][path2] [/P] [/R] [/S] [/W] [/U]
Keterangan :
[drive1:][path1] = menunjukkan lokasi file asal yang akan di duplikasi.
filename = nama file asal yang akan di duplikasi.
[drive2:][path2] = menunjukkan letak lokasi dimana file akan diletakkan.
/A = menambah file pada suatu direktori tanpa mengubah file yang pernah ada di direktori tersebut, pilihan ini tidak bisa digabungkan dengan pilihan /S ataupun /U.
/P = meminta sistem agar memberi tanda permintaan persetujuan proses duplikasi file.
/R = untuk menggantikan hanya file yang bersifat Read-only pada lokasi tujuan.
/S = meletakkan file di semua subdirektori pada direktori tujuan. pilihan ini tidak bisa digunakan secara bersamaan dengan parameter /A.
/W = memberitahukan sistem untuk memberi kabar dan menunggu respon operator untuk memulai pelaksanaan operasi perintah ini.
/U = Replaces (updates) only files that are older source files. Cannot use with the /A switch.
contoh :
C:\>REPLACE F:\data\test.txt D:\data\test.txt
penulisan tersebut akan menduplikasi file "test.txt" ke direktori data yang berada pada drive D
5. SHARE
Tujuan : mengambil resident module file sharing
Bentuk : SHARE [/F:filespace] [/L:locks]
keterangan :
/F:filespace = untuk mengalokasikan ruang memori sejumlah byte yang dikehendaki (default 2048 byte).
/L:locks = untuk mengalokasikan sejumlah ruang yang terkunci (default 20 kunci).
contoh :
c:\>SHARE /F:4089 /L:20
untuk mengalokasikan 4080 byte untuk ruang file yang akan dipakai bersama-sama dengan 20 kunci.
tetapi pada windows yang sekarang seperti xp ataupun vista perintah ini masih bisa eksekusi tetapi tidak tampak hasil ataupun informasi hasil eksekusi dari command prompt, bagi yang tau boleh donk... bocoran tentang perintah ini.
6. SUBST
Tujuan : mengganti suatu direktori dengan indeks drive buatan atau memberi informasi status tersebut.
Bentuk 1 : SUBST [drive1: [drive2:]path]
Bentuk 2 : SUBST drive1: /D
Keterangan :
drive1: = digunakan untuk mendefinisikan indeks drive sebagai pengganti nama suatu direktori
drive2: = tujuan direktori yang akan diberi indeks
/D = menghapus indeks direktori yang telah dibuat
contoh :
C:\>SUBST Z: D:\DATA\KULIAH
perintah tersebut digunakan untuk mengganti nama subdirektori DATA\KULIAH yang ada di drive D dengan indeks drive, Anda dapat menganti/memilih salah satu index dari huruf A-Z dengan ketentuan indeks tersebut bukanlah indeks yang sudah ada. misal indeks suatu drive yang sudah ada (biasanya C dan D). Dan hanya diperbolehkan satu karakter untuk mendefinisikan indeks tersebut. Dan untuk pemakaian :
C:\>DIR D:\DATA\KULIAH
dapat dilakukan dengan cara :
C:\>DIR Z:
yang menghasilkan hasil yang sama. untuk menghapus definisi tersebut gunakan perintah berikut:
C:\>SUBST Z: /D
atau untuk melihat status dari definisi tersebut, dapat dilihat dengan perintah :
C:\>SUBST
7. FORMAT
Tujuan : Menginisialisasi media disk.
Bentuk1 : FORMAT volume [/FS:file-system] [/V:label] [/Q] [/A:size] [/C] [/X] [/P:passes]
Bentuk2 : FORMAT volume [/V:label] [/Q] [/F:size] [/P:passes]
Bentuk3 : FORMAT volume [/V:label] [/Q] [/T:tracks /N:sectors] [/P:passes]
Bentuk4 : FORMAT volume [/V:label] [/Q] [/P:passes]
Bentuk5 : FORMAT volume [/Q]
Keterangan :
volume = menunjukkan nama drive dikuti dengan tanda titik 2 (misal : C:,D:,F:,G:)
/FS:file-system = mendefinisikan sistem file yang akan digunakan (misal : FAT,FAT32,exFAT,NTFS,UDF)
/V:label = untuk memberikan nama pada disk
/Q = format dengan cepat (quick format)
/A:size = menimpa alokasi file default dengan alokasi yang akan kita buat sendiri
pengaturan default sangat dianjurkan, tetapi jika anda ingin merubahnya berikut ukuran alokasi yang bisa dipakai untuk setiap sistem file :
untuk NTFS mendukung 512, 1024, 2048, 4096, 8192, 16K, 32K, sampai 64K.
untuk FAT mendukung 512,1024,2048,4096,8192,16K,32K,64K,(128K, 256K for sector size > 512 bytes).
untuk FAT32 mendukung 512,1024,2048,4096,8192,16K,32K,64K,(128K,256K for sector size > 512 bytes).
untuk exFAT mendukung 512,1024,2048,4096,8192,16K,32K,64K,128K,256K,512K,1M,2M,4M,8M,16M,32M.
catatan :
khusus untuk FAT dan FAT32 ada penetapan cluster yaitu,
FAT: Number of clusters <= 65526
FAT32: 65526 < Number of clusters < 4177918
format akan segera dihentikan bila jika tidak ditemukan cluster yang telah ditentukan.
untuk kompresi NTFS tidak akan mendukung jika besar file alokasinya hanya sebesar 4096.
/C = berlaku pada sistem file NTFS saja. file baru yang dibuat di disk akan di kompresikan secara default.
/X = memaksa disk untuk tetap di format walaupun sedang dalam keadaan terbuka oleh program lain.
/P:passes = mengosongkan tiap sektor pada disk. pilihan ini tidak bisa disatukan dengan pilihan /Q.
/F:size = menentukan besar dari floppy disk untuk diformat (1.44).
/T:tracks = menunjukkan berapa banyak sektor per disk
/N:sectors = menunjukkan berapa banyak sektor per track
contoh 1 :
saya ingin memformat flashdisk(H:) saya dengan sistem file FAT dan memberikan nama FDnya "HASIL"
saya cukup ketikkan perintah berikut :
c:\>FORMAT H: /FS:FAT /v:HASIL
contoh 2 :
bila flasdisk dalam keadaan terbuka oleh program lain tetapi saya tetap ingin memformatnya cukup ketikkan perintah berikut :
C:\>FORMAT H: /FS:FAT /v:HASIL /X
8. GRAFTABL
Tujuan : Mengambil tabel grafik ke RAM
Bentuk1 : GRAFTABL [xxx]
Bentuk2 : GRAFTABL /STATUS
keterangan :
instruksi GRAFTABL menyatakan persiapan tabel untuk karakter ASCII yang berkode 128 hingga 255 yang akan digunakan pada color/graphic adapter.
penggunaan ini akan mengurangi jumlah ruang RAM dan menambah resident memory dos di RAM.
pilihan xxx anda bisa masukkan dengan angka 437,850,863 atau 865 untuk menentukan tabel ASCII yang akan dipakai berdasarkan kode halaman tersebut.
pilihan /STATUS digunakan untuk menampilkan nomor kode halaman ASCII suatu negara yang pernah dipilih.
contoh :
C:\>GRAFTABL 437
pengambilan tabel dengan kode halaman 437 yang akan diletakkan pada RAM sebagai resident modul.
9. GRAPHICS
Tujuan : Mempersiapkan fasilitas print screen untuk model grafik.
Bentuk : GRAPHICS [type] [[drive:][path]filename] [/R] [/B] [/LCD] [/PRINTBOX:STD | /PRINTBOX:LCD]
Keterangan :
type = menunjukkan tipe printer yang dipakai, anda dapat menggantinya dengan :
COLOR1 : printer dengan tinta hitam putih
COLOR4 : printer dengan tinta red, green, blue, black
COLOR8 : printer dengan tinta cyan, magenta, yellow, black
COMPACT : untuk pemakai compact printer
GRAPHICS : untuk pemakai graphic printer.
lihat panduannya dalam user guide atau referencenya
[drive:][path]filename = menunjukkan letak file informasi pendukung printer
/R digunakan untuk mencetak pada printer dengan keadaan warna seperti pada layar. Jika pilihan ini tidak digunakan, maka sistem akan mencetak hitam sebagai putih dan putih sebagai hitam.
/B untuk mencetak warna background. pilihan ini hanya digunakan untuk printer jenis COLOR4 dan COLOR8. jika pilihan ini tidak dipakai maka warna background tidak akan dicetak.
/LCD mencetak dengan ratio
/PRINTBOX:STD | /PRINTBOX:LCD memilih besar cetakkan, standar atau sesuai layar (LCD)
contoh :
c:\>GRAPHICS
digunakan untuk mempersiapkan printer untuk pencetakkan layar grafik
10. TREE
Tujuan : Memberikan informasi dari struktur organisasi hirarki isi suatu disk.
Bentuk : TREE [drive:][path] [/F] [/A]
Keterangan :
[drive:][path] = menunjukkan drive yang akan dilihat folder/struktur organisasi direktorinya.
/F = untuk menampilkan seluruh file yang terdapat pada direktori yang bersangkutan.
/A = menggunakan ASCII untuk hirarkinya
contoh :
C:\>TREE D:\DATA /F
perintah tersebut akan memperlihatkan semua isi dari direktori DATA yang berada pada drive D.
lihat perintah lain dari commmant prompt di halaman utama.
Rabu, 04 Juni 2008
Instruksi dasar command prompt
1. Instruksi ATTRIB (Set Attribute Files)
Tujuan : merubah attribut dari suatu file.
Bentuk : ATTRIB [+R|-R][+A|-A][+S|-S][+H|-H][drive:][path][filename][/S[/D]]
Keterangan :
Penggunaan pilihan [+R] untuk merubah attribute file menjadi Read-only
Penggunaan pilihan [-R] untuk merubah attribute file menjadi Read-write
Penggunaan pilihan [+A] untuk mengubah archive file menjadi On
Penggunaan pilihan [-A] untuk mengubah archive file menjadi Off
Penggunaan pilihan [+S] untuk mengubah system file menjadi On
Penggunaan pilihan [-S] untuk mengubah system file menjadi Off
Penggunaan pilihan [+H] untuk mengubah Hidden file menjadi On
Penggunaan pilihan [-H] untuk mengubah Hidden file menjadi Off
Pilihan [drive:] dan [path] menunjukkan letak file/direktori
Pilihan [filename] nama file yang akan diubah attributnya
Pilihan [/S[/D]] untuk menunjuk semua file yang berada pada folder dan semua subfolder
- untuk "R","A","S","H" dapat diikut sertakan secara bersamaan atau sendiri
- untuk melihat attribut yang aktif pada file anda cukup ketikkan "ATTRIB namafile"
- untuk "/S" dapat berdiri sendiri kecuali "/D" harus diikutsertakan "/S"
contoh ke-1:
Saya mempunyai file yang berlokasi di D:\("D" dapat berupa harddisk/flashdisk/disket)
nama file yang saya akan rubah attributnya bernama "data.txt"
saya mau merubah attribut file tersebut menjadi hidden melalui command prompt
maka ketikkan kode di bawah ini:
ATTRIB +H D:\data.txt
untuk menambahkan attribut lainnya anda dapat mengetikkan kode berikut :
ATTRIB +R +A +S +H D:\data.txt
contoh ke-2:
Saya mempunyai beberapa file yang berada di suatu folder dan saya ingin merubah semua attribut
file tersebut menjadi "Read-only" secara bersamaan, letak file saya ada di D:\namafolder\*.txt maka tidak mungkin jika saya menggunakan cara pertama untuk merubahnya. Bisa kriting jari saya, untuk merubah attribut file yang lebih dari satu file. cukup ketikkan kode di bawah ini:
ATTRIB +R D:\namafolder\*.txt /S
untuk menambahkan attribut lainnya anda dapat mengetikkan kode berikut :
ATTRIB +R +A +S +H D:\namafolder\*.txt /S
untuk kode diatas tidak berlaku untuk attribut foldernya
ketikkan kode berikut untuk merubah attribut foldernya :
ATTRIB +R +A +S +H D:\namafolder\*.txt /S /D
untuk simbol "*" digunakan untuk pengganti nama yang berbeda tetapi extensinya sama
untuk "txt" juga dapat dirubah menggunakan simbol "*" jika extensinya berbeda-beda
atau menggunakan tanda "?" jika nama file\ektensinya berbeda satu huruf misalnya
saya mempunyai 2 file dengan nama "data.txt" dan "sata.txp" maka saya dapat menunjuk 2 file
tersebut dengan mengetikkan "?ata.tx?" atau "????.???" jumlah simbol "?" harus sesuai dengan jumlah nama file dan ektensinya.
2. CLS (clear screen)
Tujuan : membersihkan layar command prompt
Bentuk : CLS
untuk perintah yang satu ini sudah sangat jelas, membersihkan layar.
3. COPY (menggandakan)
Tujuan : Membuat duplikasi file
Bentuk : COPY [/D][/V][/N][/Y|/-Y][/Z][/A|/B] source [/A|/B] [+ source [/A|/B][+...]][destination[/a|/b]]
Keterangan :
source = spesifik dari file atau beberapa file yang akan dicopy
/A = (A = file ASCII) akan menyebabkan file yang diduplikasi diperlakukan sebagai file berbentuk ASCII dan proses copy akan dihentikan pada saat ditemukan karakter Ctrl-Z(^Z) pertama kali. parameter ini menyebabkan file tujuan akan ditambah karakter Ctrl-Z pada akhir filenya.
/B = (B = file Biner) digunakan untuk menduplikasi file yang ada.
/D = membiarkan file tujuan menjadi decrypted
/V = digunakan untuk mengaktifkan proses verifikasi terhadap sektor dari disk tujuan duplikasi agar proses copy dapat berjalan sesuai kehendak. Jika telah digunakan instruksi verifikasi ON maka penggunaan pilihan perameter [/v] tidak membawa pengaruh lagi.
/N = memberikan nama yang pendek jika tersedia saat mengcopy file yang tipenya non-8dot3.
/Y = meminta konfirmasi untuk meniban file kepada user, jika ada file yang bernama sama.
/-Y = kebalikan dari yang di atas, ini tidak akan menkonfirmasi anda.
/Z = mengcopy file network dalam mode restartable
/L = jika targetnya berupa simboliklink
maaf untuk instruksi copy masih dalam penelitian saya jadi saya belum bisa memberikan contoh yang maksimal kepada anda tetapi saya akan tetap memberikan sedikit contoh kepada anda.
contoh ke-1:
misal anda mempunyai file bernama "data.txt" yang berlokasi di D:\data.txt
dan anda ingin mengcopy file tersebut ke flashdisk anda sebut saja flashdish anda berada di H:\
maka kode yang harus anda tulis yaitu:
copy /B D:\data.txt H:\
jika anda ingin menggabungkan file "data.txt" dengan file lain misal file keduanya bernama "data2.txt"
dan kebetulan lokasi kedua file tersebut sama. dan tempat hasil jadinya anda ingin letakkan di drive H:\
maka anda cukup ketikkan kode berikut :
copy /B D:\data.txt+D:\data2.txt H:\
anda dapat menggabungkan lebih dari satu file dengan menggunakan simbol "*" atau "?"
4. DEL / ERASE
Tujuan : menghapus file
bentuk : [/P][/f][/S][/Q][/A[[:]attribute]] namafile
keterangan :
namafiles = spesifikasi daftar nama file atau direktori/folder. simbol "*" dapat digunakan untuk menghapus beberapa file (multiple). jika nama direktori yang ditunjuk, semua file dalam direktory akan dihapus
/P -------= memunculkan konfirmasi sebelum file di hapus
/F -------= (force deleting) untuk menghapus Read-only file
/S -------= menghapus file dari semua subdirektori yang ditunjuk
/Q -------= (quiet mode) tidak memunculkan pertanyaan lagi jika awalnya sudah dikonfirmasi untuk dihapus biasanya jika anda mengunakan simbol "*" secara global
/A -------= menghapus file secara paksa walaupun di file tersebut attributnya dalam keadaan ON
attribute = cukup ketikkan salah satu huruf di bawah ini: (boleh diketik boleh tidak)
----------- D direktori ----------- R read-only file
----------- H hidden file --------- A archive file
----------- S system file --------- I not content indexed file
----------- L reparse point ------- - kembali ke defaultnya
contoh ke-1:
saya mempunyai file yang bernama "data.txt" yang berlokasi di D:\data.txt
saya mau menghapus file tersebut melalui command prompt
maka ketikkan kode di bawah ini:
del D:\data.txt
jika file "data.txt" diberi attribut Read-only file, cara di atas tidak akan bisa menghapusnya, coba anda ketikkan kode berikut:
DEL /F D:\data.txt
lalu bagaimana klo semua attribut file dalam keadaan aftif semua kode di atas tidak akan ampuh, yang timbul paling tulisan "could not find D:\data.txt"
kode di bawah ini paling ampuh, alias maksain untuk dihapus:
DEL /F /Q /A D:\data.txt
untuk menghapus beberapa file sekaligus anda dapat menggunakan simbol "*" atau "?"
contoh ke-2:
saya mempunyai file di dalam folder letaknya di D:\ dan saya ingin menghapus file yang
berekxtensi ".txt" saja dan kebetulan file tersebut mempunyai 4 attribut yang aktif
maka anda cukup ketikkan kode berikut :
DEL /F /Q /A D:\namafolder\*.txt
tanda "*" berguna untuk menunjuk sembarang nama tetapi mempunyai ekstensi yang sama yaitu ".txt"
5. DIR
Tujuan : menampilkan isi directory
Bentuk : DIR [drive:][path][namafile][/A[[:]attribut]][/B][/C][/D][/L][/N]
[/O[[:]sortorder]][/P][/Q][/R][/S][/T[[:]timefield]][/W][/X][/4]
Keterangan :
[drive:][path][namafile] = spesifik dari drive, direktori, dan/atau file yang mau dilihat
/A = melihat file berikut attributnya
attribut = cukup ketikkan salah satu huruf di bawah ini: (boleh diketik boleh tidak)
---------- D direktori ----------- R read-only file
---------- H hidden file --------- A archive file
---------- S system file --------- I not content indexed file
---------- L reparse point ------- - kembali ke defaultnya
/B = menggunakan format bare, efeknya informasi tanggal dan jam tak tampak
/C = untuk memberi pemisah pada keterangan besar file (ini aturan defaultnya) untuk tidak mengaktifkannya ketik " /-C "
/D = tampilan hasilnya akan berupa kolom
/L = semua nama menjadi huruf kecil semua (lowercase)
/N = menampilkan nama file di sebelah kanan efeknya nama file yang panjang sekalipun masih bisa dilihat ini adalah aturan defaulnya untuk merubahnya ketikkan " /-N "
/O = menampilkan sesuai alphabet, bisa memilih dengan kategori nama,ekstensi,besarfile,waktu :
---- N urutan nama (alphabet) ------ S besar file (terkecil dahulu)
---- E urutan ekstensi(alphabet) ---- D tanggal/waktu (terlama dahulu)
---- G diawali direktori -------------- - membalikkan urutan (hanya direktorinya saja yang dibalik)
/P = menghentikan proses sementara jika list melebihi layar, bisa dilanjutkan dengan menekan tombol apa az
/Q = menampilakan pemilik dari file
/S = menampilkan semua file yang berada dalam direktori maupun subdirektori
/T = menampilkan list waktu file berdasarkan waktu membuat,akses dan penulisan
/W = menampilkan list dengan tampilan wide yaitu nama file/folder berada di sebelah kiri
/X = menampilkan nama pendek untuk nama file non-8dot3
/4 = menampilkan empat digit tahun
contoh ke-1:
saya mempunyai beberapa file dan folder yang ingin saya lihat letaknya di D:\
maka saya cukup ketikkan kode di bawah ini :
DIR D:\
tetapi saya ingin melihat isi dari folder yang saya beri nama "video"
lataknya masih di dalam storage D:\ maka saya cukup ketikkan :
DIR D:\video
mudah kan?
contoh ke-2:
tetap di direktori "video" saya masih belum melihat nama file yang
saya cari mungkin ada beberapa file yang masih menggunakan attribut
seperti super hidden maka saya perlu sedikit memodifikasi kodenya menjadi :
DIR D:\video /A
saya sudah melihat file yang dihidden. tetapi listnya terlalu panjang diakibatkan file yang saya
punya terlalu banyak, jadi saya kesulitan untuk mencarinya. untuk itu saya perlu memilah file
agar file yang muncul berurutan sesuai keinginan saya. karena itu saya akan memilah dengan ekstensi
agar lebih mudah mencarinya, maka saya tambahkan kodenya menjadi :
DIR D:\video /A /O:E
kode diatas akan mengurutkan ekstensi sesuai alphabet, untuk kode lainnya anda bisa memodifikasinya asalkan sesuai dengan bentuk yang diberikan.
6. CD / CHDIR
Tujuan : merubah status default direktori
Bentuk : CHDIR [/D] [drive:][path]
---------- CHDIR [..]
---------- CD [/D]
---------- CD [..]
keterangan :
/D = bila pindah drive ini mesti diikut sertakan
[drive:][path] = alamat direktori yang mau dituju
[..] = untuk merubah ke direktori utama/paling atas
contoh :
saya ingin masuk ke direktori "windows" yang berada di C:|
maka ketikkan kode ini : CD C:\windows
7. MD / MKDIR
Tujuan : membuat direktori baru
Bentuk : MKDIR [drive:]path
---------- MD [drive:]path
keterangan :
[drive:]path = alamat untuk membuat direktory baru
contoh :
saya ingin membuat direktori baru
maka saya cukup ketikkan :
MD namadirektori
anda juga dapat membuat direktori di dalam direktori (subdirektori)
yang baru anda buat secara langsung, dengan kode berikut:
MD namadirektori1\namadirektori2\namadirektori3
kode di atas sama dengan kode berikut:
MD namadirektori1
CD namadirektori1
MD namadirektori2
CD namadirektori2
MD namadirektori3
lebih lama cara kedua bukan... jadi tinggal pilih aza mana yang enak buat anda.
8. RD / RMDIR
Tujuan : menghapus direktori
Bentuk : RMDIR [/S] [/Q] [drive:]path
---------- RD [/S] [/Q] [drive:]path
keterangan :
/S = menghapus direktori beserta file dan folder yang ada di dalamnya
/q = menghapus cepat (tidak akan muncul pertanyaan)
contoh :
saya ingin menghapus direktori "namadirektori1" beserta folder dan file di dalamnya
maka saya cukup ketikkan : RD /S /Q D:\namadirektori1
9. REN / RENAME
Tujuan : merubah nama file
Bentuk : RENAME [drive:][path]filename1 filename2
--------- REN [drive:][path]filename1 filename2
keterangan :
[drive:][path] = letak alamat file
filename1 = nama awal file yang akan dirubah
filename2 = nama untuk nama baru (bebas)
contoh :
saya ingin merubah file saya dari "olahraga.wmv" menjadi "sport.wmv"
yang berada di drive D, maka ketikkan kode berikut :
REN D:\olahraga.wmv sport.wmv
mudah sekaliiii kan....... lanjut......
10. TYPE
Tujuan : mencetak isi dari file
Bentuk : TYPE [drive:][path]filename
keterangan :
[drive:][path] = alamat tempat file berada
filename = nama file yang isinya akan dicetak
contoh :
saya ingin melihat isi dari file "dos.txt" yang berada di drive D,
maka saya cukup ketikkan : TYPE D:\dos.txt
11. EXIT
Tujuan : untuk menutup/keluar dari jendela command prompt
Bentuk : EXIT
12. MOVE
Tujuan : Memindahkan satu/beberapa file dari satu direktori ke direktori yang lain.
untuk memindahkan satu atau beberapa file gunakan bentuk ini:
Bentuk : MOVE [/Y | /-Y] [drive:][path]namafile1[,...] tujuan
Untuk merubah nama direktori gunakan bentuk berikut :
Bentuk : MOVE [/Y | /-Y] [drive:][path]namadir1 namadir2
Keterangan :
[drive:][path]namafile1 = alamat tempat file berada
tujuan = alamat/letak penempatan tujuan file dan nama file baru yang di ingin dipindahkan bisa berupa file maupun direktori.untuk memindahkan beberapa file anda dapat mengunakan karakter "*" atau "?".
[drive:][path]namadir1 = menunjukkan letak direktori yang akan di rename
namadir2 = menunjukkan nama baru dari direktori
/Y = meminta konfirmasi untuk meniban file kepada user, jika ada file yang bernama sama (bila tidak dipakai maka defaultnya adalah /Y)
/-Y = kebalikan dari yang di atas, ini tidak akan menkonfirmasi anda.
contoh :
C:\>MOVE /Y D:\DATA\TEST.TXT D:\BERKAS\TEST1.TXT
perintah di atas untuk memindahkan file bernama "TEST.TXT" dari direktori DATA ke direktori BERKAS sekaligus mengganti nama filenya menjadi "TEST1.TXT".
kata-kata atau simbol yang perlu anda perhatikan:
- untuk 3 simbol seperti "[|]" tidak perlu di ketikan
- path, anda dapat memberikan path dengan cara meletakkan simbol "\"
- tanda "----" tidak perlu diketik
beberapa perintah dasar di atas adalah perintah-perintah yang sering kali digunakan
untuk perintah tingkat berikutnya anda bisa lihat di halaman utama
plzz comment jika ini sangat membantu anda.
Tujuan : merubah attribut dari suatu file.
Bentuk : ATTRIB [+R|-R][+A|-A][+S|-S][+H|-H][drive:][path][filename][/S[/D]]
Keterangan :
Penggunaan pilihan [+R] untuk merubah attribute file menjadi Read-only
Penggunaan pilihan [-R] untuk merubah attribute file menjadi Read-write
Penggunaan pilihan [+A] untuk mengubah archive file menjadi On
Penggunaan pilihan [-A] untuk mengubah archive file menjadi Off
Penggunaan pilihan [+S] untuk mengubah system file menjadi On
Penggunaan pilihan [-S] untuk mengubah system file menjadi Off
Penggunaan pilihan [+H] untuk mengubah Hidden file menjadi On
Penggunaan pilihan [-H] untuk mengubah Hidden file menjadi Off
Pilihan [drive:] dan [path] menunjukkan letak file/direktori
Pilihan [filename] nama file yang akan diubah attributnya
Pilihan [/S[/D]] untuk menunjuk semua file yang berada pada folder dan semua subfolder
- untuk "R","A","S","H" dapat diikut sertakan secara bersamaan atau sendiri
- untuk melihat attribut yang aktif pada file anda cukup ketikkan "ATTRIB namafile"
- untuk "/S" dapat berdiri sendiri kecuali "/D" harus diikutsertakan "/S"
contoh ke-1:
Saya mempunyai file yang berlokasi di D:\("D" dapat berupa harddisk/flashdisk/disket)
nama file yang saya akan rubah attributnya bernama "data.txt"
saya mau merubah attribut file tersebut menjadi hidden melalui command prompt
maka ketikkan kode di bawah ini:
ATTRIB +H D:\data.txt
untuk menambahkan attribut lainnya anda dapat mengetikkan kode berikut :
ATTRIB +R +A +S +H D:\data.txt
contoh ke-2:
Saya mempunyai beberapa file yang berada di suatu folder dan saya ingin merubah semua attribut
file tersebut menjadi "Read-only" secara bersamaan, letak file saya ada di D:\namafolder\*.txt maka tidak mungkin jika saya menggunakan cara pertama untuk merubahnya. Bisa kriting jari saya, untuk merubah attribut file yang lebih dari satu file. cukup ketikkan kode di bawah ini:
ATTRIB +R D:\namafolder\*.txt /S
untuk menambahkan attribut lainnya anda dapat mengetikkan kode berikut :
ATTRIB +R +A +S +H D:\namafolder\*.txt /S
untuk kode diatas tidak berlaku untuk attribut foldernya
ketikkan kode berikut untuk merubah attribut foldernya :
ATTRIB +R +A +S +H D:\namafolder\*.txt /S /D
untuk simbol "*" digunakan untuk pengganti nama yang berbeda tetapi extensinya sama
untuk "txt" juga dapat dirubah menggunakan simbol "*" jika extensinya berbeda-beda
atau menggunakan tanda "?" jika nama file\ektensinya berbeda satu huruf misalnya
saya mempunyai 2 file dengan nama "data.txt" dan "sata.txp" maka saya dapat menunjuk 2 file
tersebut dengan mengetikkan "?ata.tx?" atau "????.???" jumlah simbol "?" harus sesuai dengan jumlah nama file dan ektensinya.
2. CLS (clear screen)
Tujuan : membersihkan layar command prompt
Bentuk : CLS
untuk perintah yang satu ini sudah sangat jelas, membersihkan layar.
3. COPY (menggandakan)
Tujuan : Membuat duplikasi file
Bentuk : COPY [/D][/V][/N][/Y|/-Y][/Z][/A|/B] source [/A|/B] [+ source [/A|/B][+...]][destination[/a|/b]]
Keterangan :
source = spesifik dari file atau beberapa file yang akan dicopy
/A = (A = file ASCII) akan menyebabkan file yang diduplikasi diperlakukan sebagai file berbentuk ASCII dan proses copy akan dihentikan pada saat ditemukan karakter Ctrl-Z(^Z) pertama kali. parameter ini menyebabkan file tujuan akan ditambah karakter Ctrl-Z pada akhir filenya.
/B = (B = file Biner) digunakan untuk menduplikasi file yang ada.
/D = membiarkan file tujuan menjadi decrypted
/V = digunakan untuk mengaktifkan proses verifikasi terhadap sektor dari disk tujuan duplikasi agar proses copy dapat berjalan sesuai kehendak. Jika telah digunakan instruksi verifikasi ON maka penggunaan pilihan perameter [/v] tidak membawa pengaruh lagi.
/N = memberikan nama yang pendek jika tersedia saat mengcopy file yang tipenya non-8dot3.
/Y = meminta konfirmasi untuk meniban file kepada user, jika ada file yang bernama sama.
/-Y = kebalikan dari yang di atas, ini tidak akan menkonfirmasi anda.
/Z = mengcopy file network dalam mode restartable
/L = jika targetnya berupa simboliklink
maaf untuk instruksi copy masih dalam penelitian saya jadi saya belum bisa memberikan contoh yang maksimal kepada anda tetapi saya akan tetap memberikan sedikit contoh kepada anda.
contoh ke-1:
misal anda mempunyai file bernama "data.txt" yang berlokasi di D:\data.txt
dan anda ingin mengcopy file tersebut ke flashdisk anda sebut saja flashdish anda berada di H:\
maka kode yang harus anda tulis yaitu:
copy /B D:\data.txt H:\
jika anda ingin menggabungkan file "data.txt" dengan file lain misal file keduanya bernama "data2.txt"
dan kebetulan lokasi kedua file tersebut sama. dan tempat hasil jadinya anda ingin letakkan di drive H:\
maka anda cukup ketikkan kode berikut :
copy /B D:\data.txt+D:\data2.txt H:\
anda dapat menggabungkan lebih dari satu file dengan menggunakan simbol "*" atau "?"
4. DEL / ERASE
Tujuan : menghapus file
bentuk : [/P][/f][/S][/Q][/A[[:]attribute]] namafile
keterangan :
namafiles = spesifikasi daftar nama file atau direktori/folder. simbol "*" dapat digunakan untuk menghapus beberapa file (multiple). jika nama direktori yang ditunjuk, semua file dalam direktory akan dihapus
/P -------= memunculkan konfirmasi sebelum file di hapus
/F -------= (force deleting) untuk menghapus Read-only file
/S -------= menghapus file dari semua subdirektori yang ditunjuk
/Q -------= (quiet mode) tidak memunculkan pertanyaan lagi jika awalnya sudah dikonfirmasi untuk dihapus biasanya jika anda mengunakan simbol "*" secara global
/A -------= menghapus file secara paksa walaupun di file tersebut attributnya dalam keadaan ON
attribute = cukup ketikkan salah satu huruf di bawah ini: (boleh diketik boleh tidak)
----------- D direktori ----------- R read-only file
----------- H hidden file --------- A archive file
----------- S system file --------- I not content indexed file
----------- L reparse point ------- - kembali ke defaultnya
contoh ke-1:
saya mempunyai file yang bernama "data.txt" yang berlokasi di D:\data.txt
saya mau menghapus file tersebut melalui command prompt
maka ketikkan kode di bawah ini:
del D:\data.txt
jika file "data.txt" diberi attribut Read-only file, cara di atas tidak akan bisa menghapusnya, coba anda ketikkan kode berikut:
DEL /F D:\data.txt
lalu bagaimana klo semua attribut file dalam keadaan aftif semua kode di atas tidak akan ampuh, yang timbul paling tulisan "could not find D:\data.txt"
kode di bawah ini paling ampuh, alias maksain untuk dihapus:
DEL /F /Q /A D:\data.txt
untuk menghapus beberapa file sekaligus anda dapat menggunakan simbol "*" atau "?"
contoh ke-2:
saya mempunyai file di dalam folder letaknya di D:\ dan saya ingin menghapus file yang
berekxtensi ".txt" saja dan kebetulan file tersebut mempunyai 4 attribut yang aktif
maka anda cukup ketikkan kode berikut :
DEL /F /Q /A D:\namafolder\*.txt
tanda "*" berguna untuk menunjuk sembarang nama tetapi mempunyai ekstensi yang sama yaitu ".txt"
5. DIR
Tujuan : menampilkan isi directory
Bentuk : DIR [drive:][path][namafile][/A[[:]attribut]][/B][/C][/D][/L][/N]
[/O[[:]sortorder]][/P][/Q][/R][/S][/T[[:]timefield]][/W][/X][/4]
Keterangan :
[drive:][path][namafile] = spesifik dari drive, direktori, dan/atau file yang mau dilihat
/A = melihat file berikut attributnya
attribut = cukup ketikkan salah satu huruf di bawah ini: (boleh diketik boleh tidak)
---------- D direktori ----------- R read-only file
---------- H hidden file --------- A archive file
---------- S system file --------- I not content indexed file
---------- L reparse point ------- - kembali ke defaultnya
/B = menggunakan format bare, efeknya informasi tanggal dan jam tak tampak
/C = untuk memberi pemisah pada keterangan besar file (ini aturan defaultnya) untuk tidak mengaktifkannya ketik " /-C "
/D = tampilan hasilnya akan berupa kolom
/L = semua nama menjadi huruf kecil semua (lowercase)
/N = menampilkan nama file di sebelah kanan efeknya nama file yang panjang sekalipun masih bisa dilihat ini adalah aturan defaulnya untuk merubahnya ketikkan " /-N "
/O = menampilkan sesuai alphabet, bisa memilih dengan kategori nama,ekstensi,besarfile,waktu :
---- N urutan nama (alphabet) ------ S besar file (terkecil dahulu)
---- E urutan ekstensi(alphabet) ---- D tanggal/waktu (terlama dahulu)
---- G diawali direktori -------------- - membalikkan urutan (hanya direktorinya saja yang dibalik)
/P = menghentikan proses sementara jika list melebihi layar, bisa dilanjutkan dengan menekan tombol apa az
/Q = menampilakan pemilik dari file
/S = menampilkan semua file yang berada dalam direktori maupun subdirektori
/T = menampilkan list waktu file berdasarkan waktu membuat,akses dan penulisan
/W = menampilkan list dengan tampilan wide yaitu nama file/folder berada di sebelah kiri
/X = menampilkan nama pendek untuk nama file non-8dot3
/4 = menampilkan empat digit tahun
contoh ke-1:
saya mempunyai beberapa file dan folder yang ingin saya lihat letaknya di D:\
maka saya cukup ketikkan kode di bawah ini :
DIR D:\
tetapi saya ingin melihat isi dari folder yang saya beri nama "video"
lataknya masih di dalam storage D:\ maka saya cukup ketikkan :
DIR D:\video
mudah kan?
contoh ke-2:
tetap di direktori "video" saya masih belum melihat nama file yang
saya cari mungkin ada beberapa file yang masih menggunakan attribut
seperti super hidden maka saya perlu sedikit memodifikasi kodenya menjadi :
DIR D:\video /A
saya sudah melihat file yang dihidden. tetapi listnya terlalu panjang diakibatkan file yang saya
punya terlalu banyak, jadi saya kesulitan untuk mencarinya. untuk itu saya perlu memilah file
agar file yang muncul berurutan sesuai keinginan saya. karena itu saya akan memilah dengan ekstensi
agar lebih mudah mencarinya, maka saya tambahkan kodenya menjadi :
DIR D:\video /A /O:E
kode diatas akan mengurutkan ekstensi sesuai alphabet, untuk kode lainnya anda bisa memodifikasinya asalkan sesuai dengan bentuk yang diberikan.
6. CD / CHDIR
Tujuan : merubah status default direktori
Bentuk : CHDIR [/D] [drive:][path]
---------- CHDIR [..]
---------- CD [/D]
---------- CD [..]
keterangan :
/D = bila pindah drive ini mesti diikut sertakan
[drive:][path] = alamat direktori yang mau dituju
[..] = untuk merubah ke direktori utama/paling atas
contoh :
saya ingin masuk ke direktori "windows" yang berada di C:|
maka ketikkan kode ini : CD C:\windows
7. MD / MKDIR
Tujuan : membuat direktori baru
Bentuk : MKDIR [drive:]path
---------- MD [drive:]path
keterangan :
[drive:]path = alamat untuk membuat direktory baru
contoh :
saya ingin membuat direktori baru
maka saya cukup ketikkan :
MD namadirektori
anda juga dapat membuat direktori di dalam direktori (subdirektori)
yang baru anda buat secara langsung, dengan kode berikut:
MD namadirektori1\namadirektori2\namadirektori3
kode di atas sama dengan kode berikut:
MD namadirektori1
CD namadirektori1
MD namadirektori2
CD namadirektori2
MD namadirektori3
lebih lama cara kedua bukan... jadi tinggal pilih aza mana yang enak buat anda.
8. RD / RMDIR
Tujuan : menghapus direktori
Bentuk : RMDIR [/S] [/Q] [drive:]path
---------- RD [/S] [/Q] [drive:]path
keterangan :
/S = menghapus direktori beserta file dan folder yang ada di dalamnya
/q = menghapus cepat (tidak akan muncul pertanyaan)
contoh :
saya ingin menghapus direktori "namadirektori1" beserta folder dan file di dalamnya
maka saya cukup ketikkan : RD /S /Q D:\namadirektori1
9. REN / RENAME
Tujuan : merubah nama file
Bentuk : RENAME [drive:][path]filename1 filename2
--------- REN [drive:][path]filename1 filename2
keterangan :
[drive:][path] = letak alamat file
filename1 = nama awal file yang akan dirubah
filename2 = nama untuk nama baru (bebas)
contoh :
saya ingin merubah file saya dari "olahraga.wmv" menjadi "sport.wmv"
yang berada di drive D, maka ketikkan kode berikut :
REN D:\olahraga.wmv sport.wmv
mudah sekaliiii kan....... lanjut......
10. TYPE
Tujuan : mencetak isi dari file
Bentuk : TYPE [drive:][path]filename
keterangan :
[drive:][path] = alamat tempat file berada
filename = nama file yang isinya akan dicetak
contoh :
saya ingin melihat isi dari file "dos.txt" yang berada di drive D,
maka saya cukup ketikkan : TYPE D:\dos.txt
11. EXIT
Tujuan : untuk menutup/keluar dari jendela command prompt
Bentuk : EXIT
12. MOVE
Tujuan : Memindahkan satu/beberapa file dari satu direktori ke direktori yang lain.
untuk memindahkan satu atau beberapa file gunakan bentuk ini:
Bentuk : MOVE [/Y | /-Y] [drive:][path]namafile1[,...] tujuan
Untuk merubah nama direktori gunakan bentuk berikut :
Bentuk : MOVE [/Y | /-Y] [drive:][path]namadir1 namadir2
Keterangan :
[drive:][path]namafile1 = alamat tempat file berada
tujuan = alamat/letak penempatan tujuan file dan nama file baru yang di ingin dipindahkan bisa berupa file maupun direktori.untuk memindahkan beberapa file anda dapat mengunakan karakter "*" atau "?".
[drive:][path]namadir1 = menunjukkan letak direktori yang akan di rename
namadir2 = menunjukkan nama baru dari direktori
/Y = meminta konfirmasi untuk meniban file kepada user, jika ada file yang bernama sama (bila tidak dipakai maka defaultnya adalah /Y)
/-Y = kebalikan dari yang di atas, ini tidak akan menkonfirmasi anda.
contoh :
C:\>MOVE /Y D:\DATA\TEST.TXT D:\BERKAS\TEST1.TXT
perintah di atas untuk memindahkan file bernama "TEST.TXT" dari direktori DATA ke direktori BERKAS sekaligus mengganti nama filenya menjadi "TEST1.TXT".
kata-kata atau simbol yang perlu anda perhatikan:
- untuk 3 simbol seperti "[|]" tidak perlu di ketikan
- path, anda dapat memberikan path dengan cara meletakkan simbol "\"
- tanda "----" tidak perlu diketik
beberapa perintah dasar di atas adalah perintah-perintah yang sering kali digunakan
untuk perintah tingkat berikutnya anda bisa lihat di halaman utama
plzz comment jika ini sangat membantu anda.
Senin, 02 Juni 2008
Perintah-perintah command prompt
Command Prompt ? seperti apa sich ? mau tau ? ikutin petunjuk di bawah ini
coba anda nyalakan komputer anda yang ber-OS windows, kemudian :
- pada desktop klik Start --> pilih Run --> ketikan cmd --> enter/ok
maka akan tampak layar hitam seperti gambar di bawah ini
- ketikkan "HELP" untuk mengetahui perintah-perintah dalam command prompt
- Untuk mengetahui daftar parameter
spesifik untuk perintah tertentu, ketikkan spasi diikuti tanda /? di belakang
perintah utama. Misalnya, untuk mengetahui parameter-parameter apa saja yang
dapat diberikan untuk perintah "DIR", cukup ketikkan "DIR /?" kemudian tekan
Enter.
Tetap belum mengerti walaupun sudah ada bantuan dari "/?" gimana yach.... next...
Di bawah ini diberikan ringkasan daftar perintah-perintah yang dapat digunakan
di Command Prompt, saya akan menerangkan satu persatu secara acak dari perintah yang sering digunakan. dan saya akan membaginya menjadi beberapa bagian coz perintahnya cukup banyak:
bagian 1:
Perintah-perintah ini adalah perintah dasar diperuntukkan bagi mereka yang masih dalam tahap belajar.
ATTRIB = Untuk melihat/mengubah atribut file
CLS = Untuk menghapus layar monitor
COPY = Untuk mengkopi file
DEL = Untuk menghapus file
ERASE = untuk menghapus file
DIR = Untuk melihat daftar file/folder di folder/direktori tertentu
CD = Untuk berpindah ke directory yang dituju
CHDIR = Untuk berpindah ke directory yang dituju
MD = Untuk membuat direktori/folder baru
MKDIR = Untuk membuat direktori/folder baru
RD = Untuk menghapus folder (folder kosong)
RMDIR = Untuk menghapus folder (folder kosong)
REN = Untuk mengubah nama file/folder
RENAME = Untuk mengubah nama file/folder
TYPE = Untuk melihat isi file
EXIT = keluar dari program CMD.EXE
MOVE = Memindahkan satu/beberapa file dari satu direktori ke direktori yang lain.
anda bisa lihat penjelasannya di sini
Bagian 2:
Perintah-perintah pada file batch. untuk mengedit/membuat file batch
adapun perintah dari file batch antara lain:
Kegunaan dan contoh perintahnya anda baca di halaman ini.
bagian 3:
BREAK = Mengontrol karakter ctrl-break
CHCP = memilih kode halaman ASCII
DATE = melihat dan merubah tanggal
PATH = memberi jejak pada subdirektori
PROMPT = merubah default prompt OS
SET = memasukkan suatu string ke peralatan processor
TIME = melihat dan merubah waktu
VER = melihat versi OS
VERIFY = verifikasi data yang akan ditulis
VOL = menampilkan label volume suatu disk
untuk penjelasannya anda bisa lihat di halaman ini.
Bagian 4:
APPEND = memberi jejak file
CHKDSK = analis sebuah flashdisk/hardisk
COMMAND = meminta eksekusi perintah processor kedua
COMP = membandingkan suatu file dengan file lain
DISKCOMP = membandingkan suatu disket dengan disket lain
DISKCOPY = membuat duplikasi disket
EXE2BIN = mengubah nama file dengan nama perluasan .EXE menjadi .COM atau .BIN
FASTOPEN = menentukan lokasi file direktori dengan cepat
LABEL = Membuat, mengubah, atau menghapus volume label dari sebuah flasdisk/harddisk
MODE = Menkonfigurasi alat yang ada pada sistem.
Lebih detailnya anda bisa lihat di halaman ini.
Bagian 5:
NLSFUNC = mempersiapkan pemakaian intruksi CHCP
PRINT = Mencetak suatu file kepada media printer.
RECOVER = Memperoleh kembali file dari sektor yang rusak.
REPLACE = Duplikasi file tertentu dari suatu disk/direktori.
SHARE = mengambil resident module file sharing
SUBST = mengganti suatu direktori dengan indeks drive buatan.
FORMAT = Menginisialisasi media disk.
GRAFTABL = Mengambil tabel grafik ke RAM.
GRAPHICS = Mempersiapkan fasilitas print screen untuk model grafik.
TREE = Menampilkan secara grafis struktur direktori dari sebuah drive atau path.
Untuk melihat lebih jelas tantang intruksinya anda bisa di halaman ini.
perintah yang jarang digunakan:
DEBUG = Untuk melihat/mengubah isi file dalam format heksadesimal
REG = Untuk melihat/mengubah/menghapus key/value registry
TASKKILL = Untuk menghentikan/membunuh proses yang sedang berlangsung
TASKLIST = Untuk melihat daftar proses yang sedang berlangsung
ASSOC = Menampilkan atau mengubah asosiasi ekstensi file.
BCDEDIT = mengkonfigurasi boot data store
CACLS = Menampilkan atau mengubah access control lists (ACLs) dai files.
CALL = Memanggil sebuah program batch dari program batch yang lain.
CHKNTFS = Menampilkan atau mengubah pemeriksaan disket pada saat booting.
CMD = Menjalankan interpreter command Windows yang baru.
COLOR = Mengubah warna foreground dan background pada command prompt.
COMPACT = Menampilkan atau mengubah kompresi file pada partisi NTFS.
CONVERT = Mengkonversi FAT ke NTFS. Anda tidak dapat mengkonversi drive yang sedang aktif.
DISKPART = mempartisi harddisk (?)
DOSKEY = Mengedit baris perintah, memanggil kembali perintah Windows, dan membuat macro.
DRIVERQUERY = melihat/mengontrol list driver yang terinstal
ENDLOCAL = Mengakhiri localization dari environment changes in a batch file.
FC = Membandingkan 2 atau beberapa file, dan Menampilkan perbedaan file-file tersebut.
FIND = Mencari string teks dalam sebuah file atau beberapa file.
FINDSTR = Mencari string dalam file.
FSUTIL = utility
FTYPE = Menampilkan atau mengubah tipe file yang digunakan dalam asosiasi ekstensi file.
GPRESULT = melihat RSOP dari target (komputer)
ICACLS = mengatur file acl (masih diragukan)
MKLINK = membuat simbolic link
OPENFILES = disconnect file and folder have been opened on a system
POPD = Mengembalikan nilai sebelumnya dari direktori sekarang yang disimpan oleh PUSH.
PUSHD = Menyimpan direktori sekarang kemudian mengubahnya.
ROBOCOPY = robust file copy for windows
SETLOCAL = Memulai localization dari environment changes dalam sebuah batch file.
SC = komunikasi dengan services control
SHUTDOWN = Menshutdown atau merestart windows
SORT = Mensortir input.
START = Memulai jendela terpisah untuk menjalankan perintah atau program spesifik.
SYSTEMINFO = Melihat spesific dari sistem
TITLE = Mengatur judul jendela untuk sesi CMD.EXE.
XCOPY = Menyalin file dan pohon direktori.
WMIC = mengatur keseluruhan system
Maaf artikel belum selesai dan masih butuh perbaikan tunggu beberapa hari lg yaw...
mudah-mudahan saya bisa menyelesaikannya
tunggu ya.....
inspirasi : Ian Chandra K. (PC DOS)
coba anda nyalakan komputer anda yang ber-OS windows, kemudian :
- pada desktop klik Start --> pilih Run --> ketikan cmd --> enter/ok
maka akan tampak layar hitam seperti gambar di bawah ini
- ketikkan "HELP" untuk mengetahui perintah-perintah dalam command prompt
- Untuk mengetahui daftar parameter
spesifik untuk perintah tertentu, ketikkan spasi diikuti tanda /? di belakang
perintah utama. Misalnya, untuk mengetahui parameter-parameter apa saja yang
dapat diberikan untuk perintah "DIR", cukup ketikkan "DIR /?" kemudian tekan
Enter.
Tetap belum mengerti walaupun sudah ada bantuan dari "/?" gimana yach.... next...
Di bawah ini diberikan ringkasan daftar perintah-perintah yang dapat digunakan
di Command Prompt, saya akan menerangkan satu persatu secara acak dari perintah yang sering digunakan. dan saya akan membaginya menjadi beberapa bagian coz perintahnya cukup banyak:
bagian 1:
Perintah-perintah ini adalah perintah dasar diperuntukkan bagi mereka yang masih dalam tahap belajar.
ATTRIB = Untuk melihat/mengubah atribut file
CLS = Untuk menghapus layar monitor
COPY = Untuk mengkopi file
DEL = Untuk menghapus file
ERASE = untuk menghapus file
DIR = Untuk melihat daftar file/folder di folder/direktori tertentu
CD = Untuk berpindah ke directory yang dituju
CHDIR = Untuk berpindah ke directory yang dituju
MD = Untuk membuat direktori/folder baru
MKDIR = Untuk membuat direktori/folder baru
RD = Untuk menghapus folder (folder kosong)
RMDIR = Untuk menghapus folder (folder kosong)
REN = Untuk mengubah nama file/folder
RENAME = Untuk mengubah nama file/folder
TYPE = Untuk melihat isi file
EXIT = keluar dari program CMD.EXE
MOVE = Memindahkan satu/beberapa file dari satu direktori ke direktori yang lain.
anda bisa lihat penjelasannya di sini
Bagian 2:
Perintah-perintah pada file batch. untuk mengedit/membuat file batch
adapun perintah dari file batch antara lain:
- CALL
- ECHO
- FOR
- GOTO
- IF
- PAUSE
- REM
- SHIFT
Kegunaan dan contoh perintahnya anda baca di halaman ini.
bagian 3:
BREAK = Mengontrol karakter ctrl-break
CHCP = memilih kode halaman ASCII
DATE = melihat dan merubah tanggal
PATH = memberi jejak pada subdirektori
PROMPT = merubah default prompt OS
SET = memasukkan suatu string ke peralatan processor
TIME = melihat dan merubah waktu
VER = melihat versi OS
VERIFY = verifikasi data yang akan ditulis
VOL = menampilkan label volume suatu disk
untuk penjelasannya anda bisa lihat di halaman ini.
Bagian 4:
APPEND = memberi jejak file
CHKDSK = analis sebuah flashdisk/hardisk
COMMAND = meminta eksekusi perintah processor kedua
COMP = membandingkan suatu file dengan file lain
DISKCOMP = membandingkan suatu disket dengan disket lain
DISKCOPY = membuat duplikasi disket
EXE2BIN = mengubah nama file dengan nama perluasan .EXE menjadi .COM atau .BIN
FASTOPEN = menentukan lokasi file direktori dengan cepat
LABEL = Membuat, mengubah, atau menghapus volume label dari sebuah flasdisk/harddisk
MODE = Menkonfigurasi alat yang ada pada sistem.
Lebih detailnya anda bisa lihat di halaman ini.
Bagian 5:
NLSFUNC = mempersiapkan pemakaian intruksi CHCP
PRINT = Mencetak suatu file kepada media printer.
RECOVER = Memperoleh kembali file dari sektor yang rusak.
REPLACE = Duplikasi file tertentu dari suatu disk/direktori.
SHARE = mengambil resident module file sharing
SUBST = mengganti suatu direktori dengan indeks drive buatan.
FORMAT = Menginisialisasi media disk.
GRAFTABL = Mengambil tabel grafik ke RAM.
GRAPHICS = Mempersiapkan fasilitas print screen untuk model grafik.
TREE = Menampilkan secara grafis struktur direktori dari sebuah drive atau path.
Untuk melihat lebih jelas tantang intruksinya anda bisa di halaman ini.
perintah yang jarang digunakan:
DEBUG = Untuk melihat/mengubah isi file dalam format heksadesimal
REG = Untuk melihat/mengubah/menghapus key/value registry
TASKKILL = Untuk menghentikan/membunuh proses yang sedang berlangsung
TASKLIST = Untuk melihat daftar proses yang sedang berlangsung
ASSOC = Menampilkan atau mengubah asosiasi ekstensi file.
BCDEDIT = mengkonfigurasi boot data store
CACLS = Menampilkan atau mengubah access control lists (ACLs) dai files.
CALL = Memanggil sebuah program batch dari program batch yang lain.
CHKNTFS = Menampilkan atau mengubah pemeriksaan disket pada saat booting.
CMD = Menjalankan interpreter command Windows yang baru.
COLOR = Mengubah warna foreground dan background pada command prompt.
COMPACT = Menampilkan atau mengubah kompresi file pada partisi NTFS.
CONVERT = Mengkonversi FAT ke NTFS. Anda tidak dapat mengkonversi drive yang sedang aktif.
DISKPART = mempartisi harddisk (?)
DOSKEY = Mengedit baris perintah, memanggil kembali perintah Windows, dan membuat macro.
DRIVERQUERY = melihat/mengontrol list driver yang terinstal
ENDLOCAL = Mengakhiri localization dari environment changes in a batch file.
FC = Membandingkan 2 atau beberapa file, dan Menampilkan perbedaan file-file tersebut.
FIND = Mencari string teks dalam sebuah file atau beberapa file.
FINDSTR = Mencari string dalam file.
FSUTIL = utility
FTYPE = Menampilkan atau mengubah tipe file yang digunakan dalam asosiasi ekstensi file.
GPRESULT = melihat RSOP dari target (komputer)
ICACLS = mengatur file acl (masih diragukan)
MKLINK = membuat simbolic link
OPENFILES = disconnect file and folder have been opened on a system
POPD = Mengembalikan nilai sebelumnya dari direktori sekarang yang disimpan oleh PUSH.
PUSHD = Menyimpan direktori sekarang kemudian mengubahnya.
ROBOCOPY = robust file copy for windows
SETLOCAL = Memulai localization dari environment changes dalam sebuah batch file.
SC = komunikasi dengan services control
SHUTDOWN = Menshutdown atau merestart windows
SORT = Mensortir input.
START = Memulai jendela terpisah untuk menjalankan perintah atau program spesifik.
SYSTEMINFO = Melihat spesific dari sistem
TITLE = Mengatur judul jendela untuk sesi CMD.EXE.
XCOPY = Menyalin file dan pohon direktori.
WMIC = mengatur keseluruhan system
Maaf artikel belum selesai dan masih butuh perbaikan tunggu beberapa hari lg yaw...
mudah-mudahan saya bisa menyelesaikannya
tunggu ya.....
inspirasi : Ian Chandra K. (PC DOS)
Langganan:
Postingan (Atom)